Sempat Heboh, Ternyata PDP Yang Meninggal PCR Nya Negative

Sempat Heboh, Ternyata PDP Yang Meninggal PCR Nya Negative
Sempat Heboh, Ternyata PDP Yang Meninggal PCR Nya Negative

Loading

Situasi saat pemakaman jenazah pada 27 April 2020, Tampak petugas mengenakan APD sesuai protab Covid-19 (Dok-istimewa).

KUTAI BARAT, Swarakaltim.com – Selain mengumumkan salah satu pasien dari 16 yang terkonfirimasi positif Virus Corona telah dinyatakan sembuh. Tim gugus tugas Covid-19 Kutai Barat, juga mengumumkan satu PDP yang meninggal dinyatakan negative.

Satu PDP yang meninggal di RSUD Harapan Insan Sendawar pada 27 April lalu merupakan Direktur Aliansi Lestari Rimba Terpadu (AleRT) bernama lengkap Drh. Marcellus Adi CTR (55), berdomisili di Barong Tongkok Kubar.

Meniggalnya pasien saat itu sempat membuat heboh warga di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Pasalnya jenazah ditangani oleh tim medis rumah sakit sesuai dengan protab dilengkapi kostum APD Covid-19.

Saat itu beredar Video, Tim Medis RSUD HIS Tangani Jenazah pasien PDP berstandar Covid-19

Tak hanya itu, protocol pemakaman juga sesuai prosuder penanganan jenazah Covid-19. Dimana para tim gugus tugas dibantu personel Polres Kubar saat pemakam jenazah pasien setelah bertolak pagi itu dari ruang UGD RSUD HIS.

“PDP yang meninggal beberapa waktu lalu merupakan dokter hewan. Sedangkan hasil Swab Tes PCR yang dikeluarkan oleh laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), dinyatakan negative,” tegas Yacob Tullur selaku tim gugus tugas Covid-19 Kubar, Sabtu (9/5/2020).

Oleh sabab itu ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tidak berpikir postif tarhadap peristiwa atas meninggalnya pasien PDP tersebut. “Tolong di informasikan ke para tetangga, kerabat korban, agar tidak takut. Karena hasilnya negative,” sebut Yacob Tullur.

Diberitakan sebelumnya, pasien PDP yang meninggal merupakan pasien rujukan balai pengobatan Santa Familia Barong Tongkok ke RSUD HIS pada Minggu, 26 April 2020 sekira jam 12 malam.

Sementara dari keterangan dokter, pasien mengalami keluhan sesak napas. Sedangkan riwayat perjalannya. Pasien mengaku sebagai pelaku perjalanan dari Kota Bogor yang termasuk zona merah sebagai daerah terpapar virus corona. Sehingga meninggalnya ditetapkan sebagai PDP.

Penulis : Alfian

Editor   : Redaksi (SK)