SAMARINDA, Swarakaltim.com – Literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa seseorang dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi atau kemampuan dan keterampilan individu membaca, menulis, berbicara, termasuk menghitung, dan memecahkan masalah harus dimiliki.
“Literasi dan kepustakawanan, sangat penting dan memberikan dukungan atas indikator pembangunan sumber daya manusia,” kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor pada Penganugerahan Penghargaan Lomba Peningkatan Literasi Masyaràkat dan Kepustakawanan Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2021 di Pendopo Odah Etam Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (23/6/2021).
Diacara dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim H Elto, Kepala Bappeda Dr HM Aswin dan Ketua Dewan Pendidikan Kaltim Hj Encik Widyani, mantan Bupati Kutai Timur ini menegaskan literasi sangat berhubungan dengan indeks pembangunan manusia (IPM).
Dan IPM Kaltim lanjutnya, berada di posisi ketiga secara nasional setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta. Namun, literasi masih rendah dikisaran 22 nasional, padahal tingkat minat baca cukup tinggi, diangka 65 keatas.
“Makanya, jangan pembayut (malas) membaca. Kalau mau pintar, cerdas, rajin membaca. Tingkatkan literasi dan ilmu pengetahuan,” pesannya dihadapan pimpinan OPD dan instansi vertikal, kementerian, lembaga, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten dan kota se Kaltim serta para pememang lomba peningkatan literasi.
Sementara Elto menyebutkan Lomba Peningkatan Literasi Masyarakat dan Kepustakawanan dibagi dalam lima kategori, yakni Lomba Pustakawan Berprestasi, Lomba Bertutur Siswa-Siswi SD/MI, Lomba PerpustakaanUmum Desa/Kelurahan, Lomba Resensi Buku Siswa SMA/SMK/MA dan Lomba Perpustakaan SLTA Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2021.
“Pemenang dari masing-masing kategori enam orang (juara hingga Harapan),
dan para pemenang diberi trophy, piagam dan uang pembinaan,” ujar Elto.
Ditambahkannya, lomba dimulai sejak 1 Mei hingga final 22 Juni.(yans/sdn/
humasprovkaltim/adv/aya/sk)
Editor : Redaksi
Publisher : Alfian (SK)