Anggrek Menjadi Ruang Isolasi, Aula RSD Jadi Ruang Penanganan Pasien Covid-19

Loading

Foto RSD di Eks Hotel Cantika Swara yang mana Aula nya dijadikan ruang rawat inap bagi pasien positif covid-19

Iswahyudi : Antisipasi Lonjakan Pasien, Aula RSD Dijadikan Ruang Perawatan
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com Mengantisipasi lonjakan pasien yang terkonfirmasi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus mencari alternatif untuk bisa menampung lonjakan pasien yang terus bertambah dari hari ke hari. Dengan berbagai pertimbangan, kali ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai mengalihfungsikan Ruang Anggrek menjadi ruang isolasi Covid-19 tentunya dengan mengubah spesifikasinya agar sesuai dengan standar. Sedangkan di Rumah Sakit Darurat (RSD) karena keterbatasan ruangan dan demi kenyamanan pasien, ruang aulanya juga disulap menjadi ruang penanganan pasien.
Bahkan menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Iswahyudi, pihaknya juga telah meminjam tempat tidur darurat bencana di Dinas Sosial bantuan dari Pemerintah Pusat. Persoalan lain yang terus diselesaikan adalah persoalan tenaga kesehatan yang bertugas. Dinkes masih terus membuka pendaftaran bagi tenaga kesehatan yang ingin bergabung untuk menangani COVID-19.
“Saat ini kami sedang fokus rehab ruangan Anggrek, semoga pengerjaanya bisa selesai tepat waktu agar ruanganya bisa segera difungsikan, kita sangat berharap agar lonjakan pasien covid-19 ini bisa segera berlalu, “jelasnya.
Iswahyudi juga menambahkan, sambil menunggu ruang anggrek yang masih tahap rehab, pihaknya akan memaksimakan ruangan aula di cantika terlebih dahulu. Salah satu ruangan yang difungsikan tersebut diharapkan pemerintah bisa membantu menampung dan tidak mengurangi kenyamanan pasien yang sedang dirawat. “Meskipun bentuk awalnya aula, ruangan itu juga sedang disiapkan untuk tabung oksigen, harapan kami jika nanti ada pasien yang masuk dengan gejala ringan yang seketika membutuhkan oksigen, bisa dirawat di sana, “ jelasnya lagi.
Sebenarnya menurut Kepala Dinkes, solusi tersebut sangat darurat, namun lumayan bisa mengurangi kepanikan Rumah Sakit untuk menangani pasien yang terus naik. Ruangan aula tersebut diperkirakan mampu menampung sekitar 50 pasien COVID-19. Namun, jumlah tersebut bisa saja berubah menjadi overkapasitas jika lonjakan kasus tak kunjung turun.
“Kita sudah melakukan berbagai cara dan jurus untuk menangani lonjakan angka Covid-19 ini, termasuk meminjam tempat tidur ke Dinas Sosial dan open peluang tenaga medis, sebab kita berat kalau harus bertahan dengan jumlah medis yang ada, mereka juga ada batas lelahnya, “pungkas Iswahyudi. (***/Nht).