Foto Dirut Perumda Air Minum Batiwakkal Saipul Rahman
Saiful: Harapkan Pelanggan Aktif Bayar Kewajiban
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Berbagai kebijakan berusaha diterapkan oleh Perumda Air Minum Batiwakkal agar tetap bisa memberi pelayanan prima kepada masyarakat selaku pelanggan. Kebijakan tersebut mulai dari tarif air minum yang masih termurah se Kalimantan Timur (Kaltim) sampai dengan keringanan tunggakan pelanggan yang mencapai belasan miliar. Hanya saja, Perumda sangat berharap keringanan tersebut diimbangi dengan rutinnya pembayaran kewajiban dari pelanggan.
Menurut penjelasan Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Batiwakkal Saipul Rahman saat dijumpai Swara Kaltim, pihaknya mengaku sudah memberikan keringanan kepada pelanggan air minum termasuk yang menunggak tarif pembayaran sampai Rp 11 miliar. Tetapi jika warga yang menunggak juga masih ada, maka pihaknya akan melakukan penyegelan. “Saat tahun 2019 ketika saya menjadi Direktur, sudah mencoba berusaha meminimalisir masalah tersebut, contohnya bulan Oktober tahun 2019 kami sudah mulai lakukan penyegelan, tetapi karena pendemi pada Februari 2020, progres itu terhenti semua. Akhirnya kami hanya memberikan surat teguran saja,“ jelas Saipul.
Selain itu, Dirut Perumda tersebut juga menambahkan jika selama pendemi yang hampir 2 tahun tidak ada penyegelan, bahkan tahun 2020 di masa jabatan Bupati Muharram Alm, ada kebijakan menggratiskan tagihan di golonga A1 dan ekonomi. Baru Oktober 2021 dilakukan penyegelan kembali bagi yang masih menunggak diatas batas standar. “Terkait tunggakan ini menyebabkan kita kena teguran BPK, meskipun sudah menjadi aturan perusahaan, ketika pelanggan melakukan penundaan pembayaran tarif, maka dilakukan penyegelan, kalau ditotal tunggakan tarif ada sekitar Rp 11 miliar lebih,” ujar orang nomor satu di Perumda Batiwakkal tersebut.
Saat ditanya berapa jumlah pembayaran pelanggan Perumda Air Minum setiap bulan, Saipul mengungkapkan jika saat ini setiap sebulan tarif pembayaran masyarakat kepada Perumda Batiwakkal itu sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar. Oleh sebab itu, jika sampai pelanggan menunggak sampai belasan miliar, maka imbasnya sangat besar ke perusahaan. “Tunggakan pembayaran ini adalah salah satu pengahambat kurangnya optimal pelayanan kami, soalnya saat ini tarif pembayaran air minum di Berau paling murah di Kaltim, jadi kami harapkan keaktifan pembayaran pelanggan semakin meningkat, untuk mengimbangi tarif yang masih rendah dan tunggakan yang mencapai miliaran rupiah itu,“ pungkas Saipul Rahman. (Nht/Fdl).