Dewan Dorong Realisasi RS BALTIM

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Masih kurangnya keberadaan fasilitas kesehatan yang memadai di Balikpapan merupakan salah satu hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah setempat. Apalagi posisi kota minyak yang otomatis akan menjadi penyangga ibukota negara (IKN) karena berdekatan dengan lokasi yang ditetapkan pemerintah pusat di Kabupaten PPU dan Kukar.

Hal ini menjadi perhatian anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Nurhadi Saputra, yang berharap rencana pemerintah membangun rumah sakit untuk masyarakat di kawasan Balikpapan Timur bisa terealisasi di tahun ini. Mengingat saat ini keberadaan RS yang ada di kota ini masih terpusat di tengah kota, seperti RSUD Kanudjoso Djatiwibowo di Balikpapan Utara dan RSUD Gunung Malang di Balikpapan Kota.

Anggota dewan dari daerah pemilihan Balikpapan Timur ini mengatakan kebutuhan akan rumah sakit yang memiliki fasilitas rawat inap termasuk mendesak. Mengingat keberadaan puskesmas dinilai belum mampu menampung pasien rawat inap.

Menurut Nurhadi terkait rencana pembangunan rumah sakit di pinggiran kota yakni di kawasan Balikpapan Timur saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian yang saling berkaitan. Meliputi kajian bisnis, lingkungan maupun mekanisme kerja sama ke depan. Sebagaimana yang pernah dibahas saat pembahasan APBD Perubahan 2019 dan APBD 2020 beberapa waktu lalu.

Nurhadi menilai keberadaan rumah sakit di Balikpapan Timur sangat dibutuhkan mengingat kapasitas Puskesmas Manggar, Manggar Sari, Lamaru, dan Teritip belum memadai untuk kegiatan rawat inap. Sementara selama ini, ketika ada pasien rawat inap harus dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RS Restu Ibu, dan Siloam Hospitals, yang jaraknya cukup jauh dari Balikpapan Timur.

“Makanya saya yang selalu mempertanyakan nasib pembangunan rumah sakit di Balikpapan timur ini. Ternyata infonya rumah sakit itu tidak masuk visi misi pak walikota. Itu terjadi saat periode Rizal-Rahmad. Padahal saya ketua timses mereka di Balikpapan Timur,” tuturnya lagi.

Meski begitu diakui, pembangunan rumah sakit tentu memerlukan anggaran yang cukup besar dan harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemerintah Kota Balikpapan. Apalagi saat ini kondisi anggaran pemerintah masih terbatas dan digunakan sesuai skala prioritas. Sehingga opsi yang bisa dilakukan, melalui peningkatan fasilitas dan pelayanan di puskesmas setempat.

“Dari enam kecamatan kan cuma di Balikpapan Timur yang belum ada rumah sakit. Padahal ada 92 ribu penduduk disitu. Yang jelas warga di wilayah timur sangat merindukan rumah sakit yang memadai. Mengingat memang puskesmas yang ada, sudah kewalahan,” tandasnya.(*/TM)

Loading

Bagikan: