PWI Balikpapan Kunjungi Diskominfo dan PWI Sulsel

Loading

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dalam rangka menjalin komunikasi timbal-balik yang positif antar lembaga sosial, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) perwakilan Kota Balikpapan menggelar studi banding ke Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel). Ada dua tempat yang menjadi lokasi kunjungan. Meliputi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Makassar dan PWI Sulsel.

Dalam perjalanan dinas kali ini, sebanyak 11 anggota PWI menyatakan kesediaan untuk berangkat. Sementara ada beberapa anggota lainnya yang tidak bisa turut hadir dengan beragam alasan.

Di tempat pertama, rombongan PWI mendatangi pusat informasi Kota Makassar. Kantor yang berada di bawah Diskominfo ini menjadi pusat pengendali informasi CCTV dan call center. Di mana seluruh kejadian di berbagai titik bisa terpantau secara update.

“Ada 184 CCTV yang kami operasikan. Salah satunya saat bom Makassar. Dalam hitungan menit kami dapatkan rekaman dan terduga pelakunya,” ujar Kadiskominfo Makassar, Mahyuddin.

Ke depannya, lanjut Mahyuddin, pihaknya bakal menambah jumlah CCTV sampai ke tiap ruas jalan lingkungan. Hal itu sebagai upaya mempermudah jalur koordinasi dan komunikasi antar instansi. Apalagi pengguna informasi dari Diskominfo cukup beragam. Mulai dinas perhubungan, Satpol PP, pemadam kebakaran hingga masyarakat umum.

“Kemungkinan bisa sampai 4.000 unit nantinya terpasang. Ini untuk mempermudah pengawasan dan penertiban kegiatan masyarakat. Yang jelas kami hanya operator. Bahkan ada orang cari jodoh telpon kita,” jelasnya sambil tertawa.

Di tempat kedua, rombongan PWI disambut sejumlah pengurus PWI Sulsel. Pertemuan kedua belah pihak membahas tantangan pers di tengah perkembangan teknologi. Mengingat cukup banyak perusahaan pers yang guling tikar dalam beberapa tahun terakhir. Terutama yang bergerak di sektor media cetak.

“Memang hampir sama semua tantangan yang kita hadapi. Sekarang banyak muncul media baru. Bahkan tim sukses kepala daerah saja punya media. Akhirnya kue anggaran jadi semakin banyak terbagi. Itu berdampak pada kita,” ujar Faisal Palapa, Sekretaris PWI Sulsel.

Untuk Sulsel, lanjut Faisal, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pernah berkonsultasi dengan PWI Sulsel terkait kontrak pemberitaan. Menjawab hal itu, pihak PWI berpegang pada aturan dari dewan pers terkait keabsahan perusahan media. Seperti verifikasi dewan pers terhadap perusahaan dan sertifikasi wartawannya. Termasuk aturan tambahan lain berupa oplah dan viewers untuk penentuan besaran kontrak.

“BPK sudah bisa membaca hal itu. Jika tidak sesuai soal kontrak pemberitaan tentu jadi temuan. Tapi ada faktor kedekatan yang membuat ada media dapat kontrak. Meski tanpa verifikasi dan sertifikasi. Kalau kami inginnya ya bersaing dengan adil saja,” tuturnya lagi.

Sementara Ketua rombongan PWI Balikpapan, Teguh Suwito, mengucapkan terima kasih atas sambutan PWI Sulsel. Dirinya mengaku banyak mendapatkan informasi seputar perkembangan dan permasalahan media yang terjadi di Sulsel. Terutama dalam soal mempertahankan perusahaan media yang sudah berjalan.

“Kami ini dari perwakilan kota. Lalu yang provinsi mau menyambut kami. Tujuan kami tidak lain menjalin silaturahmi. Semoga pertemuan ini bisa berlanjut di waktu berikutnya. Terima kasih atas sambutannya,” tambahnya. (*/SIS)