Atasi Banjir, Anggota DPRD Samarinda Sebut Pembebasan Lahan Kawasan SKM Tahun Ini Tuntas.

Loading

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dalam rangka menanggulangi banjir di wilayah Kota Samarinda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda terus berupaya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk tetap fokus dalam pembangunan infrastruktur, guna penanggulangan banjir di tahun 2023 ini.

Di hadapan awak media, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie menyampaikan bahwa DPRD Kota Samarinda telah berkomunikasi dengan pihak Pemkot Samarinda, agar program penanggulangan banjir dan penanganan samapah di tahun ini tetap fokus.

“Karena hal ini, telah menjadi perhatian warga Kota Samarinda dengan harapan banjir dan sampah dapat teratasi dengan baik,” lanjutnya, Selasa (3/1/2023)

“Di tahun 2022 lalu, kita sudah melihat sendiri, debit air secara signifikan telah menurun dan di beberapa titik genangan air sudah berkurang, hal ini kita mengapresiasikan kinerja Pemkot Samarinda di tahun tersebut,” ujarnya.

“Namun, hal ini masih belum selesai, karena masih ada permasalahan lainnya, yakni ketika air pasang dan beberapa titik masih ada genangan air, sehingga di perlukan untuk peningkatan infrastruktur, sehingga bisa menanggulangi banjir,” ucapnya.

“Untuk itu, diharapkan pula pihak Pemkot Samarinda bisa melakukan koordinasi secara intens dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian PUPR, agar segera melaksanakan pekerjaan pemasangan pintu air di antara Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus (SKM),” katanya.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie menerangkan bahwa dengan adanya pintu air ini, bisa dimanfaatkan ketika air pasang.

“Sehingga bisa lebih optimal dalam menanggulangi genangan air di badan jalan ketika air pasang, karena saat air pasang nanti, akan di tutup pada area penghubung antara Sungai Mahakam dan SKM,” imbuhnya.

“Untuk masalah sosial dalam pembebasan lahan, sudah menjadi tupoksi Dinas PUPR Kota Samarinda dan akan tuntas di tahun 2023 ini,” tuturnya..

“Dengan adanya penyelesaian lahan di kawasan SKM, sudah terbukti mengurangi debit air, hal ini dapat mempercepat pekerjaan penurapan oleh BWS Kalimantan IV Kementerian PUPR,” jelasnya.

“Selain itu, masalah sampah juga merupakan salah satu penyebab adanya banjir dan di perioritaskan di tahun ini juga,” ungkapnya.

“Maka dari itu, di perlukan sosialisasi ke masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di kawasan SKM, serta masyarakat juga harus di edukasi agar bisa pula memilah sampah organik dan non organik,” pungkasnya. (Adv/AI)