Strategi Ganjar Milenial Center Untuk Tekan Kasus Stunting di Kaltim

Loading

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sukarelawan Ganjar Milenial Center (GMC) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat, khususnya pada generasi masa depan.

Koordinator Wilayah GMC Kaltim Sadly Jaya M mengatakan salah satu yang menjadi perhatian mereka adalah tingginya kasus stunting.

Hal itu, kata Sadly sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang generasi penerus bangsa.

“Untuk itu, kami menggelar sosialisasi pencegahan dan pengenalan stunting sejak dini kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Sesumpu, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara,” ujar dia dalam siaran persnya, Rabu (25/1).

Kegiatan sosialiasi itu menyasar kepada masyarakat, anak muda, hingga sejumlah komunitas yang ada di daerah tersebut.

Menurut Sadly, berdasar laporan yang mereka terima, saat ini sudah ada 18 kasus stunting ditemukan di Kelurahan Sesumpu.

“Ini merupakan salah satu kasus tertinggi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Stunting cukup berbahaya karena dapat menghambat tumbuh kembang anak,” ujar dia.

Selain menyampaikan materi seputar stunting, para anak muda itu juga menyosialisasikan sosok Ganjar Pranowo kepada para peserta.

“Sosok Ayah Ganjar Pranowo sangat menyoroti kasus stunting ini dan ikut membantu pencegahan serta penghentian,” kata dia.

Sadly menambahkan ke depannya GMC akan terus mengawal kasus stunting yang ada di Penajam Paser Utara dengan target sosialisasi ke lokasi-lokasi dengan jumlah kasus yang cukup tinggi.

“Tentu GMC akan terus melakukan yang terbaik agar kualitas generasi ke depannya tidak mengalami penurunan baik dari fisik maupun nonfisik,” ujar Sadly.

Salah satu masyarakat Sesumpu yang memiliki riwayat stunting pada anaknya merespons positif kegiatan yang digelar GMC Kaltim tersebut.

“Ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat khususnya untuk para perempuan baik itu ibu bahkan calon ibu, agar ke depannya dapat lebih perhatian lagi kepada hal-hal yang harusnya menjadi perhatian khusus untuk anak,” ujar Nurhamidah.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut, dia berharap ke depannya untuk anak-anak dengan riwayat stunting tetap dapat tumbuh sehat.

“Semoga sudah tidak ada lagi kasus stunting di Penajam bahkan Indonesia,” ujar dia. (*)