Setelah Siswa SMA, Puji Sosialisasikan Wawasan Kebangsaan bagi Kalangan Mahasiswa

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Setelah sebelumnya membidik siswa SMAN 17 Samarinda Seberang, kali ini Anggota DPRD Kaltim Puji Setyowati melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) dengan menyasar kalangan mahasiswa dari berbagai universitas di kota Samarinda.

Sosbang kali ini digelar di gedung Lembaga Budaya dan Adat Kutai Jalan Gajah Mada, kelurahan Jawa kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (10/2/2023) dengan menghadirkan narasumber Erham Yusuf yang pernah menjabat sebagai Kepala Kesatuan Bangsa (Kesbang) kota Samarinda dan akademisi Gabriel Gaja Tukan.

Puji mengatakan sasaran penting dari mereka para legislator DPRD Kaltim dalam melakukan sosbang adalah kalangan generasi muda. “Kemarin kami melaksanakan sosialisasi bagi anak-anak SMAN 17 Samarinda Seberang di gedung Airlangga. Hari ini gabungan mahasiswa mahasiswi dari beberapa universitas. Harapan kami selaku anggota DPRD, kita bersama-sama bagaimana mengembalikan kekokohan bangsa membangkitkan kembali rasa nasionalisme melalui empat pilar kebangsaan,” ucap Puji yang juga wakil ketua Komisi IV DPRD Kaltim ini.

Melalui sosbang ini, Politisi Demokrat ini mengajak untuk kembali kepada marwah bangsa Indonesia bahwa para pendahulu bangsa ini telah meletakkan dasar ideologi, kemudian konstruksi bangsa ini dalam 4 pilar kebangsaan.

“Harapan kami, para mahasiswa yang hadir dalam sosialisasi hari ini memahami kembali bahwa kita mempunyai role yang harus dijalankan oleh setiap bangsa Indonesia termasuk generasi muda. Jangan sampai ideologi yang telah diletakkan para pendahulu kita akan lenyap karena adanya arus perubahan globalisasi yang saat ini bergeser ke digitalisasi,” tegasnya.

Melalui sosialisasi ini, Puji mengatakan ingin melakukan penyegaran kembali terhadap pemahaman Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Puji juga menyebut, mahasiswa penuh dengan tantangan. Harapannya para pemuda khususnya mahasiswa dapat menerima tantangan yang tidak hanya berasal dari dalam tetapi juga dari luar.

Selain itu, ia menambahkan, jangan sampai apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita, yang menjadi dasar fondamen kerangka pembangunan tidak lagi menjadi komitmen oleh bangsa Indonesia.

“Itulah pentingnya kami selalu menekankan generasi saat ini dan akan datang, khususnya dalam segmen ini mahasiswa ataupun pelajar agar menanamkan dalam diri untuk tetap cinta dengan tanah air Indonesia,” ucapnya.

Sementara Gabriel Gaja Tukan dalam materinya diantaranya menyampaikan tentang indikasi penurunan wawasan kebangsaan. Diantaranya, maraknya keinginan beberapa daerah untuk memisahlkan diri dari NKRI dengan berbagai dalih, kondisi ini mencerminkan kemungkinan adanya Disintegrasi.

Kemudian lanjutnya menonjolnya kepentingan kelompok dan
golongan sendiri, sehingga kepentingan yang lebin besar yaitu kepentingan Bangsa dan Negara semakin dikesampingkan bahkan cenderung dikorbankan, menguatnya semangat primordialisme, penggunaan kekerasan dan pemaksaan atas dasar mayoritas, sehingga yang minoritas merasa tertindas dan mengadakan perlawanan atau mengungsi ke daerah lain, mencontoh budaya asing dan menghujat budaya sendiri, melunturnya budava menghormat kepada simbol-simbol negara, melunturnya semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa dan tidak ada rasa hormat dan kebanggaan kepada Bapak Bangsa The Founding Father.

Sementara Erham Yusuf menekankan empat pilar kebangsaan harus diperkokoh untuk membangun bangsa dalam tatangan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

“Jika diibaratkan pilar, merupakan tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang ini rapuh maka bangunan akan mudah roboh. Empat
tiang penyangga ditengah ini disebut soko guru. Soko guru yang kualitasnya terjamin sehingga pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram. Dengan demikian pilar pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan tiang penyangga bagi berdirinya negara Indonesia,” pungkas Erham yang berlatar belakang guru.(dho)

Loading

Bagikan: