BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Upaya peningkatan budaya literasi masih menjadi tantangan saat ini, tidak terkecuali di Kota Balikpapan. Meski ada banyak gerakan literasi, namun hasilnya belum berdampak optimal. Untuk itu perlu adanya peta jalan yang kemudian diperkuat dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang literasi.
Hal ini dikemukakan Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Balikpapan, Ida Prahastuty.
“Balikpapan sudah seharusnya punya Perda tentang literasi, karena literasi mesti didongkrak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (25/7/2023.
Ia mengatakan untuk meningkatkan budaya literasi itu, mereka sudah mengusulkan harus ada Perda tentang literasi. “Alhamdulillah respons dari Bappeda sangat baik,” beber Ida.
Hal tersebut, lanjut mantan anggota DPRD Balikpapan itu, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Wali Kota Rahmad Mas’ud, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Bicara kualitas sumber daya manusia itu sangat berkorelasi positif terhadap literasi. Hari ini kalau seseorang tidak punya literasi yang bagus, maka akan sangat sulit untuk bisa berkompetisi,” ujar Ida lagi.
Dia menambahkan, Pemerintah Kota harus punya role model yang jelas dalam peningkatan budaya literasi. Diharapkan role model-nya adalah orang-orang terdekat, orang tua, para guru, hingga tokoh masyarakat yang memang menginspirasi, karena literasi itu pendalaman.
“Hari ini asesmen untuk anak SMA, SMK dan SMP sudah tidak UNBK tapi adalah literasi, numerasi dan adaptasi lingkungan. Kalau tidak dari sekarang itu dibuat dan digalakan, maka kita khawatir minat baca yang saat ini kategori sedang bisa terjun bebas,” jelas Ida.(adv-dpk kaltim/na/dho)