Disdag Tidak Memiliki Peran Menindaklanjutin Pengoplos Beras,Melainkan Kepolisian

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Perdagangan Kota Balikpapan belum mendapatkan informasi dari Polresta Balikpapan dan Polda Kaltim terkait indikasi pengoplosan beras Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual lebih tinggi disalah satu pasar di kota Balikpapan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Haemusri Umar.

“Meskipun ada temuan pengoplosan beras SPHP,namun Disdag tidak mempunyai peran untuk menindak lanjuti kasus tersebut. Karena yang memiliki peran untuk menindak temuan tersebut Polresta Balikpapan maupun Polda Kaltim yang melaksanakan kegiatan tersebut,” katanya.Selasa (30/4/2024)

Haemusri menjelaskan, adapun tugas pemerintah kota melaksanakan bagaimana optimalisasi peran komoditi pangan, agar selalu aman di kota Balikpapan. Kendati demikian,Disdag Balikpapan memastikan stok bahan pokok aman, bahkan hingga Juli 2024 mendatang. Kepastian keamanan stok tersebut karena beras SPHP yang diimpor dari Vietnam, masih tersisa sekitar 2.000 ton yang ada di Gudang Bulog Balikpapan, dari total 3.300 ton untuk jatah Kota Balikpapan, yang telah didistribusikan sejak bulan Januari 2024.

“Dari informasi yang diterimanya, kebutuhan pangan Kota Balikpapan mencukupi untuk meng-cover hingga bulan Juli 2024 mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, Tiga Tersangka Diamankan Polresta Balikpapan mengamankan tiga orang warga Kalimantan Selatan (Kalsel) dikarenakan terbukti menjual beras Bulog SPHP (stabilisasi harga dan pasokan pangan) dengan harga yang jauh lebih.

Menurut Kanit Tipidter Polresta Balikpapan Iptu Wirawan Trisnadi Prawira, beras bulog tersebut dibeli disejumlah toko di Balikpapan. Kemudian dibawa ke Kalsel dan dijual jauh diatas harga eceran tertinggi (HET). “Ketiga tersangka diamankan di Jalan Padat Karya Gunung Steling, Kelurahan Gunung Samarinda, Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan pada 28 Februari 2024,” tegasnya.

Wirawan menjelaskan, ketiganya ditangkap di Padat Karya sekitar pukul 23 Wita. Adapun ketiga para tersangka tersebut memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari yang mencari beras bulog di Balikpapan dalam jumlah yang besar, kemudian sebagai juru bayar dan selaku pemodal.(*/Pr)

Loading

Bagikan: