Pimpin Forum Konsultasi Daerah, Sri: Dalam Rel yang Sama Satu Frekuensi

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni menghadiri Kick Off Forum Konsultasi Daerah Percepatan Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur di Ballroom Crystal Hotel Metcure Samarinda, Selasa 22 Oktober 2024.

Kegiatan diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim mengangkat tema Strategi Perencanaan Transformasi Ekonomi Berbasis Kolaborasi menghadirkan narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Universitas Indonesia, ILO Jakarta Office dan pimpinan PT Indo Tambang Megah.

Sekda Sri Wahyuni mengaku sudah lama pemangku kepentingan di daerah mengharapkan terbentuknya Forum Konsultasi Daerah Percepatan Transformasi Ekonomi Kaltim untuk saling mengisi dan berbagi informasi.

“Sejatinya, perencanaan pembangunan kebijakan untuk daerah tidak 100 persen harus berasal dari unsur birokrat,” kata Sekda Sri mengawali sambutannya.

Namun, selayaknya proses menggodok dan menjaring inisiatif pembangunan harus bersumber masukan dari stakeholders. “Tidak ada kata terlambat. Kita sudah memulainya sejak tiga periode yang lalu membukukan rancangan transformasi ekonomi Kaltim,” ungkapnya.

Seperti apa transformasi ekonomi Kaltim yang ingin diwujudkan, mulai dari mana, aspeknya apa saja, tentu juga bicara konsekuensi non ekonomi. “Misal menurunnya sektor usaha batu bara, maka akan berimbas pada sektor non ekonomi seperti sosial dan budaya kemasyarakatan,” bebernya.

Dalam forum akan duduk bersama seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk berbagi pemikiran dan pemahaman akan perspektif tentang transformasi ekonomi. “Kalau kita punya visi persepsi yang sama, kita akan melakukan percepatan dalam rel yang sama, satu frekuensi,” jelasnya.

Forum Konsultasi Daerah Percepatan Transformasi Ekonomi menurut Sekda, forum yang strategis bagi Kaltim, terutama kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadikan Benua Etam sebagai super hub ekonomi. “Kaltim menjadi titik penting wajah Indonesia dimasa depan,” tegasnya dikutip Swara Kaltim melalui berita Biro Adpim Setprov Kaltim.

Kepala Bappeda Kaltim Yusliando menjelaskan forum bertujuan merumuskan kebijakan perencanaan terkait percepatan transformasi ekonomi. “Forum bertugas mendorong dan memfasilitasi percepatan transformasi ekonomi Kalimantan Timur,” ujarnya.

Forum memiliki empat kelompok kerja (Pokja), yakni Pokja sektor potensi unggulan daerah, Pokja sektor industri pengolahan dan pariwisata, Pokja sektor jasa, serta Pokja landasan transformasi dan transisi berkeadilan.

Forum bersifat jangka panjang hingga tercapai transformasi ekonomi ditandai dengan kontribusi PDRB lapangan usaha manufaktur sesuai target ditetapkan Pemerintah sebesar 44,1 persen. “Dengan posisi Kaltim sekitar 17 sampai 20 persen, berarti harus ada upaya luar biasa mewujudkan target lapangan usaha manufaktur hingga 44 persen,” sebutnya.

Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dipercaya menjabat Ketua Forum Konsultasi Daerah Percepatan Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur.

Hadir pejabat Otorita IKN, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad dan pimpinan perangkat daerah Pemerintah Provinsi Kaltim, GTZ/GIZ, pimpinan perbankan, Apindo, privat sector, BUMN/BUMD, pimpinan perguruan tinggi/akademisi, LSM dan stakeholders terkait di Kaltim. (aya/sk)

EditorĀ  : Alfian

Publisher : Rina

Loading

Bagikan: