SAMARINDA, Swarakaltim.com – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa pembelajaran selama Ramadan 1446 H harus lebih fleksibel namun tetap bermakna bagi siswa. Wali Kota yang akrab disapa AH ini mendorong sekolah-sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang religius, menyenangkan, dan membangun karakter.
Hal ini disampaikan AH saat memimpin langsung rapat membahas pelaksanaan pembelajaran selama Ramadan tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi di Balaikota Samarinda,
Rabu (23/1/2025).
“Kita ingin Ramadan menjadi momentum pembentukan akhlak dan kecintaan pada tanah air bagi para siswa. Oleh karena itu, pesantren Ramadan harus memberikan ruang bagi mereka untuk mendalami ilmu dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan,” ujar Andi Harun.
Mengacu pada Surat Edaran Bersama (SEB) Nomor 2 Tahun 2025 dan Nomor 400.1/320/SJ, pembelajaran akan dilakukan dari rumah pada 27 Februari hingga 5 Maret 2025, dan kembali ke sekolah mulai 6 hingga 25 Maret 2025. Pemkot Samarinda juga memastikan bahwa siswa non-Muslim tetap mendapatkan bimbingan rohani sesuai keyakinannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan buku panduan kegiatan Ramadan yang akan diterapkan di sekolah-sekolah.
“Kami ingin suasana Ramadan di sekolah tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi benar-benar memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan membangun karakter siswa. Oleh karena itu, program seperti tadarus bersama, kajian agama, serta pembinaan akhlak akan diperkuat,” jelas Asli Nuryadin.
Selain itu, ia menegaskan bahwa program Ramadan akan berjalan sesuai dengan tema tahun ini, “Ramadan Ceria: Gembira, Menyenangkan, Sehat, dan Bahagia.”
Dengan adanya kebijakan ini, AH berharap seluruh siswa di Samarinda dapat menjalani Ramadan dengan pengalaman belajar yang lebih inspiratif dan bermakna, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.(dho)