Komitmen Tangani Banjir, Pemkot Samarinda Lanjut Tata SKM Segmen Ruhui Rahayu

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus melakukan upaya penanganan banjir melalui berbagai pekerjaan. Salah satunya adalah pengelolaan Sungai Karang Mumus (SKM). Diantara 5 segmen yang menjadi rencana penataan ruang, Segmen Ruhui Rahayu yang mencakup Kelurahan Sidodadi dan Kelurahan Temindung menjadi prioritas.

Segmen ini akan dikembangkan menjadi kawasan budaya, pendidikan dan lingkungan hidup, serta kawasan wisata atau rekreasi. Pengerjaan ini dimulai dengan penyelesaian permasalahan dampak sosial, yaitu pembebasan rumah warga di sepanjang bantaran sungai. Mulai dari Jembatan Ruhui Rahayu hingga Jembatan Gelatik, pengerjaan tersebut telah dimulai sejak tahun 2024.

Menurut Plt Kepala Bidang Permukiman Disperkim Samarinda, Narulita Haidinawati Ibay, pengerjaan pembebasan rumah warga akan dilakukan secara bertahap.

“Tahun ini ada lanjutan tapi tidak bisa semua (rumah) terbiayai. Jadi yang tahun 2025 ini ada dua bangunan saja yang di dekat Jembatan Ruhui Rahayu yang dibebaskan,” Senin (3/2/2025).

Narulita juga menyebutkan bahwa pengerjaan pembuatan taman sesuai dengan konsep yang dicanangkan akan bisa dimulai ketika seluruh permasalahan dampak sosial tersebut sudah benar-benar tuntas.

“Mungkin 2026 sudah clear (bersih) lahannya, itu kita rencanakan pembangunan fisiknya,” tambahnya.

Ia menambahkan, pembebasan rumah warga di sepanjang bantaran sungai akan dilakukan secara bertahap, tergantung dengan kemampuan keuangan daerah.

“Ada perencanaan pengadaan tanahnya dulu, terus sosialisasi lagi, setelah itu kita lakukan penilaian dari KJPP Appraisal-nya, baru disampaikan ke warga lagi,” imbuhnya.

Saat ini, masih ada sisa sekitar 50 rumah warga yang harus dibebaskan hingga ke Jembatan Gelatik. Dengan demikian, Pemkot Samarinda berharap bahwa pengerjaan Sungai Karang Mumus dapat selesai sesuai dengan rencana dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Samarinda.(Dhv)

Loading

Bagikan: