BALIKPAPAN,Swarakaltim.com. Dinas Perhubungan Kota Balikpapan terus berkomitmen untuk mengembangkan transportasi di kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya akan mendukung pelaksanaan program angkutan perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS). Program ini dipandang sebagai solusi inovatif dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang andal, terjangkau, dan ramah lingkungan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Muhammad Fadli, saat membuka kegiatan bimbingan teknis penyelenggaraan angkutan perkotaan dengan skema BTS di Balikpapan, Selasa (24/6/’25).
“Ini adalah langkah strategis dalam mendorong keberlanjutan layanan transportasi publik. Skema BTS memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk menyediakan angkutan umum berkualitas dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat,” jelas Fadli.
Fadli menjelaskan, Balikpapan saat ini menghadapi tantangan besar akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, yang berdampak langsung pada meningkatnya kebutuhan mobilitas. Karena itu, pembangunan sistem transportasi yang terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan menjadi prioritas utama.
“Program ini tidak hanya meningkatkan layanan angkutan umum, tapi juga membuka peluang untuk memperbaiki sistem manajemen transportasi secara menyeluruh,” ujarnya.
Lanjut Fadli, Pemkot mendukung penuh keberlanjutan layanan Balikpapan City Trans, sebagai implementasi nyata skema BTS di kota ini. Diharapkan masyarakat mulai menjadikan angkutan umum sebagai pilihan utama dalam aktivitas harian.
“Kita harapkan layanan ini mampu menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan, dan menekan emisi karbon di kota kita tercinta,” ujarnya.
Fadli juga berharap kegiatan bimbingan teknis ini mampu meningkatkan pemahaman semua pemangku kepentingan terhadap aspek teknis dan administratif dalam pelaksanaan BTS. Ia mengajak seluruh elemen, mulai dari operator, akademisi, hingga masyarakat, untuk bersinergi membangun sistem transportasi publik yang berkeadilan dan berpihak pada pelayanan masyarakat.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata dan menjadi langkah awal menuju Balikpapan sebagai kota global yang nyaman untuk semua, dalam bingkai Madinatul Iman,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman mengaku yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya realisasi program BTS sebagai bagian dari solusi atas persoalan transportasi di kota ini.
“Kegiatan ini menjadi kebanggaan. Mudah-mudahan bisa direalisasikan dengan baik. Kita ingin masyarakat perlahan meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum,” ucap Yono.
Ia mengingatkan bahwa Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan sistem transportasi yang memadai dan dapat diandalkan. Yono menyoroti fakta bahwa jumlah penduduk yang tinggal dan beraktivitas di Balikpapan jauh melebihi data administratif.
“Secara resmi tercatat sekitar 750 ribu, tapi realitanya bisa lebih dari 1 juta orang. Ini berarti kebutuhan akan transportasi publik yang layak dan terintegrasi sangat mendesak,” tegasnya.
Menurut Yono, letak geografis Balikpapan yang memiliki bandara dan pelabuhan dekat dengan pusat kota merupakan keunggulan yang jarang dimiliki kota besar lain. Hal ini harus dimaksimalkan untuk mendukung mobilitas yang efisien dan ekonomis.(*/pr-pk10