Category: OPINI

Bergerak Bersama Lindungi Hutan Pendidikan, Tindak Tegas Perusakan Lingkungan!

Catatan Aji Mirni Mawarni_Anggota DPD RI Swarakaltim.com – AKHIR pekan lalu, Komite III DPD RI melakukan Kegiatan Resolusi di Samarinda. Kunjungan kerja itu berfokus pada resolusi permasalahan daerah terkait isu pendidikan. Khususnya penyerobotan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Diklat Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman oleh aktivitas tambang ilegal. Sebagai komite yang membidangi sektor pendidikan, kami sangat fokus dalam perlindungan hutan pendidikan. Sejumlah anggota Komite III hadir dalam pertemuan, Jum’at (9/5/2025), di Rektorat Unmul tersebut. Rektor Unmul hadir didampingi pimpinan universitas dan perwakilan fakultas, terutama Fakultas Kehutanan. Hadir pula perwakilan sejumlah kementerian. Yakni; Kementerian

Loading

Bagikan:
Read More »

Revitalisasi Kepemimpinan Pancasila Untuk Membangun Indonesia Berdaulat

Oleh: Kelompok 2 Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I Tahun 2025. Pusat Pembelajaran Strategi Kebijakan Pelayanan Publik (P2SKPP) Provinsi Kalimantan Timur Swarakaltim.com – Identitas bangsa Indonesia tidak terpisahkan dari semangat nasionalisme yang tumbuh dan mengakar dalam sejarah panjang perjuangan rakyat. Semangat itu lahir dari penderitaan bersama akibat penjajahan, dari tumpah darah yang dibayar mahal demi kemerdekaan, dan dari harapan kolektif untuk membangun negeri yang adil, merdeka, dan bermartabat. Nasionalisme bukan sekadar kenangan masa lalu, tetapi merupakan fondasi eksistensial yang menjadi penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini dan mendatang. Pancasila, sebagai dasar negara sekaligus ideologi pemersatu,

Loading

Bagikan:
Read More »

Peningkatan Perilaku Cegah Mandiri Hipertensi Untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 

Angka Kesakitan Hipertensi Swarakaltim.com – Current Issue dunia kesehatan masyarakat saat ini adalah penyakit tidak menular (PTM). WHO (World Health Organization) tahun 2015 menjelaskan bahwa kematian akibat PTM menyumbang angka 40 juta pada setiap tahun atau sekitar 70% dari seluruh kematian di dunia. Hipertensi sebagai silent killer karena menyerang tanpa ada gejala lebih dulu alias pembunuh tersembunyi. Hipertensi atau umumnya disebut sebagai Tekanan Darah Tinggi adalah pemicu utama terjadinya penyakit Kardiovaskuler dan kematian di dunia. Sekitar 1/5 (11 juta) kematian di dunia disebabkan oleh Hipertensi. Negara dengan kategori penghasilan menengah ke bawah memiliki beban

Loading

Bagikan:
Read More »

Isu Kesehatan tentang Pemanfaatan Tenaga Kesehatan Asing di Indonesia

Swarakaltim.com – Fenomena globalisasi yang saat ini telah terintegrasi di bidang ekonomi, sosial dan budaya antar negara, termasuk di bidang pelayanan kesehatan di Indonesia. Di dunia pelayanan kesehatan di Indonesia, pemanfaatan tenaga kesehatan warga negara asing menjadi salah satu fenomena yang saat ini terjadi. Terdapat banyak faktor yang berkontribusi terhadap fenomena tersebut diantaranya perubahan demografis, pertumbuhan sektor pariwisata kesehatan masyarakat serta peningkatan kebutuhan kualitas pelayanan kesehatan. Pemerintah Indonesia menerbitkan kebijakan untuk merespon fenomena tersebut melalui Peraturan Menteri Kesehatan No.6 Tahun 2023 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing. Faktanya, kondisi penggunaan tenaga kesehatan asing

Loading

Bagikan:
Read More »

Risiko Serangan Hipertensi pada Usia Dini

Fakta Hipertensi  Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah masalah kesehatan yang sedang menjadi perhatian dunia saat ini. Salah satu jenis PTM yang menyumbang kematian tertinggi adalah Hipertensi. Di dunia, dua pertiga kematian disebabkan oleh PTM termasuk Hipertensi. Umumnya, negara berpenghasilan menengah memilik beban ganda masalah kesehatan diantaranya penyakit menular, kekurangan gizi serta penyakit tidak menular. Indonesia termasuk negara berpenghasilan menengah dengan beban ganda tersebut. Kementerian Kesehatan mendefinisikan Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi adalah kondisi peningkatan tekanan darah dalam arteri, umumnya ditandai dengan keadaan terdapatnya tekanan Sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau pada tekanan Diastolik

Loading

Bagikan:
Read More »

Regulasi Baru Pengelolaan Pemakaman di Samarinda, DPRD dan Disperkim Berdiskusi

  SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Samarinda menghadiri rapat Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Samarinda mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Pemakaman Umum. Rapat yang berlangsung pada Rabu (19/2/2025) di Ruang Rapat Gabungan Lantai 1 DPRD Samarinda ini bertujuan untuk membahas regulasi terkait pemakaman di Kota Samarinda. Kepala Disperkim Samarinda, Herwan Rifai, menyatakan bahwa kehadiran pihaknya dalam rapat tersebut adalah untuk memberikan masukan terkait pengelolaan pemakaman. Ia menegaskan bahwa Disperkim akan memberikan masukan lebih lanjut setelah menerima salinan draft Raperda untuk dibahas secara mendalam di internal dinas. “Jadi kami diundang

Loading

Bagikan:
Read More »

Pupus harapan menuju generasi emas 

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Kebijakan efisiensi oleh pemerintah menjadi topik hangat yang menjadi perbincangan di Indonesia yang memiliki dampak secara signifikan, terutama di Kementerian Pendidikan Tinggi,  Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Konstitusi mengamanatkan  20 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor Pendidikan, hal ini tertuang pada Pasal 31 Ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945). Amanah UUD NRI nampaknya masih belum dapat sejalan dengan fakta yang ada dilapangan, hal ini terlihat dari rapat kerja yang dilaksanakan antara Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dengan

Loading

Bagikan:
Read More »

Kedaulatan Pangan VS Penurunan Emisi: RUU Perubahan Iklim Buka Jalan Harmonisasi

Catatan : Aji Mirni Mawarni Swarakaltim.com – PEMERINTAHAN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah mencanangkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi sebagai agenda prioritas nasional. Pada sisi lain, Indonesia terikat komitmen global untuk menurunkan emisi secara signifikan pada tahun 2030 dan mencapai zero-emisi pada tahun 2060. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus disikapi dengan strategi jangka panjang yang tepat. Bahasan itu mengemuka dalam Talkshow Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti, bertema ”Regulasi Perubahan Iklim: Dari, oleh, dan untuk Siapa?”, Sabtu (1/2/2025). Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamuddin,

Loading

Bagikan:
Read More »

PDKT Usulkan Nama Awang Faroek Ishak Diabadikan Nama Jalan Tol Balsam

  SAMARINDA, Swarakaltim.com — Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang, mengusulkan agar nama almarhum H Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur periode 2008-2018, diabadikan sebagai nama Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Usulan ini didasari oleh kontribusi besar Awang Faroek dalam menggagas, memperjuangkan, dan mewujudkan proyek jalan tol pertama di Kalimantan tersebut, meskipun menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk kebutuhan anggaran yang sangat tinggi. “Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda adalah ide besar dari Pak Awang Faroek Ishak. Beliau tidak hanya memiliki visi yang jauh ke depan, tetapi juga keberanian dan kegigihan untuk merealisasikannya meski menghadapi

Loading

Bagikan:
Read More »

Kenapa Nama Hewan Seperti “Anjing” dan “Babi” bisa Diinterpretasikan Sebagai Kata Negatif, sedangkan Kebanyakan Nama Hewan lain tidak?

Gambar : blogspot.com Swarakaltim.com – Interaksi dan Komunikasi yang dilakukan manusia di dalam kehidupan sehari-hari mereka terkadang tak luput dari adanya luapan emosi yang diiringi dengan pelontaran kata makian. Manusia seringkali melakukan umpatan atau makian dengan tujuan yang berbeda, diantaranya kata makian seringkali dilontarkan hanya sebatas bentuk luapan kekesalan yang ada di dalam diri, ataupun sebagai hinaan terhadap orang lain. Umumnya, sebuah kata-kata dapat dikatakan sebagai sebuah kata umpatan dikarenakan pengaruh dari budaya dan tradisi yang membentuk perspektif masyarakat terhadap interpretasi konotasi dari sebuah kata. Karena itulah kata “anjing” dan “babi” dapat dianggap sebagai

Loading

Bagikan:
Read More »