Penasaran Ayam Serama, Barkati Datang Lebih Awal Buka Kontes

Loading

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Bukan hanya penyandang kicau mania alias penghobi burung, Wakil Walikota Samarinda M Barkati kini mulai melirik ayam hias. Rasa penasaran dengan ayam serama, Barkati rela hadir lebih awal dari peserta saat membuka Kontes Seni dan Kecantikan Ayam Serama Walikota Cup II di arena Pekan Raya Samarinda (PRS) Tahun 2020, Minggu (09/02).

Menariknya lagi, Barkati yang mengenakan baju kaos merah itu datang sendiri tanpa ajudan. Bahkan menyupir kendaraan sendiri alias tanpa sopir pribadinya.

“Penasaran dengan ayam Serama, Ketua Panitia minta membuka kontesnya pagi ini. Kebetulan tadi malam kami acara Tabligh Akbar di Tanah Merah sampai tengah malam dan kontes ini pun undangannya dadakan. Jadi saya datang sendiri. Ini biasa saja, karena penasaran dengan ayam pembualan ini,” ucap Wawali.

Barkati mengaku belum pernah memegang ayam serama, makanya ingin lebih tahu dengan hadir membuka kontes ayam hias ini.

“Ayam peliharaan perlu pemeliharaan ekstra, tangan-tangan dingin dan kecocokan. Saya pelihara burung, semua kandangnya terbuka. Pagi keluar, sore mereka pulang,” kisah Barkati menceritakan pengalaman memelihara burung.

Dia menilai ayam Serama sebagai ayam mungil, cantik dan pembualan alias sombong.

“Kalau ayam serama dicari pembualannya. Kalau manusia pembualan, nggak ada temannya,” ucap Barkati bergurau.

Oleh karena itu, Barkati sangat menyambut positif kontes ayam hias ini yang merupakan wadah bertemunya komunitas penghobi ayam Serama atau ayam hias.

“Melalui komunitas bisa bertukar pengalaman. Dalam komunitas kita bisa berbagi, ada penyakit bagaimana mengobatinya dan sebagainya,” katanya.

“Melalui kontes ini sebagai wadah sosialisasi mengenalkan keberadaan ayam hias dan masyarakat semakin kenal dan bertambah yang hobi, sehingga menjadikan hasil bagi penghobi ayam hias beternak hingga ikutannya. Tentunya yang sayang sama ayam, pasti sayang sama anak istrinya,” ucap Barkati lagi.

Menurut Barkati ini merupakan hobi yang menghasilkan, selain senang, menghilangkan stress hasil juga ada.

Sebelumnya Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah mengakui dulu ayam Serama susah sekali mendapatkannya di daerah.

“Dulu susah sekali mencarinya. Teman-teman sampai ke Siak dan harganya mahal sampai puluhan juta. Alhamdulillah sekarang bisa berkembang hasil peternakan teman-teman komunitas. Untuk itulah kami membuat kontes sebagai motivasi dan supaya tidak puna, sekaligus dengan event ini memberikan semangat bagi komunitas,” ucap Dayat demikian Aji disapa.

Dengan terus berkembangnya ayam Serama di Samarinda, ayam-ayam hasil ternak komunitas kini sudah merambah ke luar Kalimantan.

“Peternakan ayam Serama, bukan peternaknya saja mendapatkan hasil. Yang jual pakan ikut menikmati, bahkan pembuat lemari juga mendapat order membuat kandang,” beber Dayat.

Dayat juga bersyukur dengan peserta kontes kali ini yang mencapai 90 peserta.

“Tujuan kita bukan mencari hadiah, tapi ramai-ramai dan wadah silaturahmi,” tutur Dayat.

Tak lupa Dayat menyampaikan terima kasih kepada sponsor utama PDAM Samarinda, kemudian didukung juga Katuju.id, dan Rumah Makan Torani Jl Gatot Subroto. (KMF)