“DPRD Mahulu Minta Pelayanan Kesehatan Lebih Ditangkatkan”
MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kembali menunjukkan keseriusan dalam menangani penyebaran Covid-19 di wilayah perbatasan.
Hari ini tadi, Jumat (15/5/2020) Bupati Mahulu Bonifasisu Belawan Geh menyerahakan bantuan 4 unit mobil Ambulance ke RS Pratama GSM dan 1 unit mobil jenazah ke PKM Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun.
Tidak hanya itu, bantuan alat kesehatan berupa 50 unit handsprayer ke Dinas Kesehatan juga diserahkan. Dimana alat semprot tersebut dibagikan ke rumah sakit dan PKM se-mahulu yang nantinya digunakan untuk menyemprot disinfektan ke rumah penduduk di lima kecamatan.
Penyerahan bantuan tersebut disaksikan Wakil Bupati Mahulu Y Juan Jenau, Wakil Ketua DPRD Mahulu Tiopilus Hanye, Pj Sekda Mahulu dan kepala OPD serta para camat, Kapolsek, Danramil dan pejabat teras Pemkab Mahulu.
“Bukti keseriusan pemerintah dan legislative dalam menanggulangi penyebaran virus corona melalui anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Mahulu agar tetap status zona hijau dari virus pandemi yang mewabah ini,” ungkap Tiopilus Hanye, disela kegiatan tersebut.
Dikesempati itu pula, Pemkab Mahulu juga menyerahkan akreditasi untuk 4 PKM diwilayah ini. Akreditasi Madya diserahkan ke PKM Long Pahangai, Tiong Ohang dan Laham. Kemudian Akreditasi Utama diterima oleh PKM di Kecamatan Long Hubung.
“Harapan kami dari DPRD Mahulu dengan Akreditasi diperoleh Puskesmas Kecamatan se-Mahulu, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan lagi,” tuturnya.
(Reed- jangan sampai bantuan sarana prasarana disalahgunakan. Sehinga akibat keteledoran kita, virus corona atau Covid-19, bisa masuk ke Mahulu yang masih zona hijau,” tegas Hanye.
Selanjutnya Pemkab Mahulu menyerahkan bantuan sosial bagi keluarga ahli waris yang tertimpa musibah karam jalur sungai di riam udang beberapa waktu lalu. Serta bantuan sosial peristiwa kebakaran di Kampung Long Hubung 2019.
“Dengan seringnya kecelakaan perahu karam di arus jeram (riam) wilayah Mahulu. Maka perlu regulasi standar operasional prosedur (SOP) berlayar di genjot melalui jalur darat,” pungkasnya.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi (SK)
