SAMARINDA, Swarakaltim.com – Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengatakan salah satu elemen penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dalam kehidupan beragama adalah harus memiliki kepedulian dengan orang lain, kesulitan orang lain, maupun pada kesusahan orang lain.
“Oleh karena itu, jangan harap jadi pemimpin, jangan harap jadi siapapun kalau tidak punya rasa empati kepada orang lain, merasakan kesulitan orang lain. Seperti wujud dari pada mesarakan kesulitan orang lain berdirinya Muslimat NU Care ini, karena para Muslimat NU sadar masih banyak orang lain yang harus ditolong dan dibantu,” kata Hadi Mulyadi saat menghadiri hari lahir Muslimat NU ke-75, sekaligus meresmikan Muslimat NU Care (MNU Care), bertempat di Sekretariat Muslimat NU Kaltim Jalan Surabaya, No. 14, Blok B, RT. 34, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Selasa (1/6/2021).
Hadi Mulyadi menambahkan, seorang pemimpin atau siapapun dia harus punya empati, memberikan motivasi kepada masyarakat atau umat terutama dalam situasi sulit. Pemimpin itu harus punya empati yang luar biasa. Hal ini akan mendorong perubahan, karena saat ini masih banyak masyarakat yang perlu bantuan dan pertolongan.
“Empati ini dibutuhkan oleh kita karena banyak masyarakat yang memerlukan pertolongan seperti tertimpah bencana alam yang berdampak adanya penderitaan. Pemimpin itu harus bisa memiliki empati melihat penderitaan masyarakat dan harus secapatnya dicari jalan keluarnya, agar beban masyarakat yang terkena musibah dapat terbantu,”ujanrnya.
Menurut Hadi Mulyadi, dalam melaksanakan perintah Rasulullah SAW Afsus Salam harus mewujudkan tiga hal, pertama didalam diri harus ada sensivitas (kepekaan), makanya Rasullullah memerintahkan sering-sering pergi ke kuburan atau menengok orang yang sakit.
“Ini penting untuk melatih dan mengasah diri kita supaya terbiasa dengan kesulitan orang lain,”tandasnya.
Yang kedua lanjut Hadi Mulyadi adalah kapasitas diri bisa dalam bentuk ilmu pengetahuan, hartawan, keterampilan, kapasitas kepemimpinan yang dapat bermanfaat bagi orang lain, makanya para generasi muda harus dilatih sehingga mempunyai keterampilan, dan itu nantinya akan bermanfaat bagi orang lain.
“Yang ketiga, perlunya kolektivitas dan kolaborasi untuk bersama-sama membantu masyarakat yang terdampak musibah, sekecil apapun bantuan yang dberikan, kalau dikumpulkan tentu menjadi banyak dan itu tentu sangat bermanfaat dalam meringankan beban masyarakat,” tandas Hadi Mulyadi. (mar/yans/humasprovkaltim/adv/aya/sk)
Editor : Redaksi
Publisher : Alfian (SK)