Plt Sekretaris yang juga Kabid Perindustrian Diskoperindag Berau Endang Iriani saat melihatkan salah satu produksi tenun Berau.
Diusulkan Melalui DAK-IKM TA 2022
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) terus berupaya memajukan Industri Kecil Menengah (IKM). Meskipun saat ini bencana berupa pandemi corona virus disesase 2019 (covid-19) masih menyelimuti dunia, termasuk Indonesia umumnya dan Bumi Batiwakkal khususnya namun tetap berjuang sekuat tenaga. Salah satu bakal diperjuangkan adalah membangun rumah produksi tenun di Kampung Sukan Kecamatan Sambaliung.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Plt Kepala Diskoperindag Berau Salim dalam perbincangan dikantor beliau, Jl Murjani I Kecamatan Tanjung Redeb, Selasa (3/8/2021). “Peluang terlihat pasca Diskoperindag mengikuti kegiatan sosialisasi pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) IKM oleh Kementrian Perindustrian RI, di Bandung Jawa Barat bulan Juni 2021 lalu,” kata Salim. Dimana Berau diberi peluang mendapat DAK-IKM, selama persyaratan dipenuhi. “Hal tersebut tentu memberikan semangat baru bagi daerah untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan IKM. Karena terbuka jalan mendapat dana segar baik untuk kegiatan fisik maupun non fisik,” imbuh Salim lagi.
Lanjut beliau mengarahkan meminta penjelasan lebih detail ke Plt Sekretaris Diskoperindag Endang Iriani. Dihubungi via HP Endang mengatakan, melalui DAK-IKM Tahun Anggaran (TA) 2022 besaran dana Diskoperindag usulkan sebesar Rp 12,8 miliar. Dimana untuk kegiatan fisik rencana akan dibangunkan rumah produksi tenun di Kampung Sukan dengan biaya Rp 11 miliar dan sebesar Rp 1,8 miliar untuk kegiatan non fisik. Memang mekanisme pengusulan DAK fisik dan non fisik IKM ini ada persyaratan mutlak harus dipenuhi, seperti pengusulan fisik syarat utama adalah lahan harus clear and clean artinya tidak ada masalah, sudah ada pembangunan rumah kemas beserta peralatan, sosialisasi Good Manufacturing Practices (GMP) yaitu cara produksi olahan pangan yang baik serta pembentukan UPTD di Diskoperindag masing masing daerah.
“Alhamdulillah sejauh ini semua persyaratan Bumi Batiwakkal sudah lengkap. Jadi kita punya peluang untuk berjuang DAK – IKM tersebut. Peluang yang ada telah kami usulkan beberapa waktu lalu. Mudah-mudahan semua yang kita usulkan baik kegiatan fisik maupun non fisik terealisasi melalui DAK TA 2022 mendatang,” papar Endang. Kenapa kegiatan fisiknya membangun rumah produksi tenun? Sebab peluangnya kedepan menjanjikan. Ditambah lagi di Sukan lahan, perlengkapan tenun baik kedokan manual maupun Alat Tenun Bukan Mesin (ATDM) serta pengrajinnya telah tersedia. “Dari mana fasilitas itu ternyata Kepala Kampung Sukan sangat mensuport sehingga sedikit demi sedikit melalui Alokasi Dana Kampung (ADK) pengrajin tenun diberdayakan disana (Sukan),” jelas Endang.
Masih menurut beliau, pertimbangan lain sebab di Berau ada beberapa pengrajin tenun dan telah berhasil mampu membuat tenun ciri khas Bumi Batiwakkal. Kebetulan di Tumbit Kecamatan Sambaliung telah dibangun rumah tenun, dan merupakan pilot projeck di Bumi Batiwakkal beberapa tahun lalu. Namun sedikit ada kekhawatiran akan pemasaran tenun, harga jual di Berau cukup tinggi. Bayangkan saja harga untuk tenun ukuran 1 meter x 4 meter berkisar sekitar Rp 2 juta, ini produksi pengrajin tenun Jl Gunung Panjang Kecamatan Tanjung Redeb. Sedangkan produksi pengrajin tenun lain termasuk rumah tenun Tumbit ukuran tenunnya hanya 1 meter x 90 centi meter, namun harganya lebih miring yakni sekitar Rp 1,5 juta saja. “Besar harapan dengan adanya rumah produksi tenun bisa menekan harga tenun, sehingga masyarakat bisa membeli dengan harga terjaungkau kedepan,” Endang Iriani yang juga merupakan Kabid Perindustrian Diskoperindag Berau itu. Ditempat yang sama dengan waktu berbeda Kepala Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekransda) Bumi Batiwakkal Sri Aslinda Gamalis saat diminta tanggapannya akan rencana pembangunan rumah produski tenun di Kampung Sukan mengatakan, bagus sekali. Hal pemasaran Dekranasda telah membuka berbagai peluang baik secara langsung maupun via online karena ditengah pandemi. Dari celah pemasaran secara online Dekranasda juga menjalin kerja sama dengan Toko Pedia dan Shopee, peluang yang ada semua produk IKM terbuka lebar memanfaatkannya untuk menjual produknya termasuk tenun produksi Berau. “Berbicara tenun, dirumah tenun Tumbit sekarang ini selain secara manual yakni kedokan, tapi sekarang telah tersedia ATDM juga. Kalau tidak salah ada sekitar lima (5) ATDM bantuan Dekranasda Pusat beberapa waktu lalu sebagai suport kerumah tenun di Tumbit. Kalau kedepan di Sukan ada rumah produksi tenun lebih bagus lagi,” Sri Aslinda. (nht)