BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Puskesmas Mekarsari mendapatkan apresiasi penghargaan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim, sebagai puskesmas terbaik dengan memiliki keunggulan berinovasi dalam layanan digital.
Pemberian penghargaan ini merupakan apresiasi dari Diskes Provinsi Kaltim setiap tahun, tidak hanya kepada puskesmas di kabupaten/ kota. Melainkan kepada tenaga kesehatan yang telah mengabdi di Puskesmas di kabupaten/kota baik itu dokter, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, serta tenaga kesehatan lainnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Puskesmas Mekarsari di nobatkan sebagai puskesmas terbaik dikarenakan memiliki keunggulan banyak inovasi di layanan digital , seperti contoh warga yang akan berobat ke puskesmas tidak harus datang mengantri, namun dapat mengisi aplikasi dan menunggu antrian untuk datang ke puskesmas sesuai jadwal yang ditentukan.
“Puskesmas Mekarsari,alhamdulilah mewakili provinsi Kaltim ke Kementerian Kesehatan. Penerimaan penghargaan diakui hanya melalui zoom dikarenakan pandemic Covid 19,” katanya kepada awak media.
Andi menjelaskan, penerapan layanan digital tidak hanya Puskesmas Mekarsari, melainkan Puskesmas Karang Rejo.
“Warga yang datang berobat ke puskesmas tidak harus mengantri Panjang dan mengakibatkan kerumunan, melainkan warga dapat mendaftar di aplikasi untuk menunggu jadwal antrian sesuai jadwal yang ditentukan,” katanya.
Andi biasa di sapa Dio mengaku, penghargaan tidak hanya di berikan untuk puskesmas, melainkan penghargaan kepada dokter teladan se Provinsi Kaltim di berikan kepada dokter Nurina dari Puskesmas Karangrejo. Kemudian, kriteria dokter gigi teladan drg Niken juga diraih oleh Balikpapan yang berasal dari Puskesmas Sepinggan. Perawat Teladan, Bidan Teladan pun Balikpapan yang memenangkan.
“ Adapun tolak ukur untuk bisa memenangkan penghargaan teladan diantaranya dievaluasi kinerjanya, kemudian membuat inovasi, menyampaikan paparan inovasinya, membuat essay. Kami saring dulu di tingkat kota, jadi ada penilaian ditingkat kota,” katanya.
Dio menambahkan, sebanyak 27 puskesmas berhak mengusulkan untuk dapat meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pasalnya, Kemenkes setiap tahun memang mengadakan penilaian terhadap tenaga kesehatan teladan.
“Untuk mendapatkan calon penerima penghargaan sebagai tenaga Kesehatan teladan, panitia tidak hanya melakukan wawancara dan presentasi terkait inovasi dalam pelayanan Kesehatan kepada warga, Namun juga melakukan peninjauan lapangan, “ tutupnya.(*/SIS)