BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Pelaksanaan Job Market Fair (JMF) dari 11-12 Juli 2023 dapat menyerap 40 persen pencari kerja di Balikpapan, dan dapat ditempatkan di perusahaan.
“Kami berharap JMF dapat menerap pencaker diangka 40 persen, sedangkan sebelumnya diangka 30 persenan,” ujar Kepala Disnaker Kota Balikpapan Ani Mufidah, Selasa (11/7/’23).
Mufidah menjelaskan, JMF yangberlangsung dua hari ini menyediakan 2.078 lebih lowongan kerja. Sedangkan lebih dari 101 perusahaan mengikuti bursa kerja ini untuk merekrut pencari kerja yang berjumlah 1.617 orang dan jabatan yang tersedia sebanyak 47 jabatan .Adapun kegiatan selama dua hari ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 16.00 wita.
”Kami memberikan apresiasi kepada perusahaan yang membuka lowongan pekerja bagi para difabel. Seperti alfamart contohnya membuka lowongan untuk difabel sebanyak 10 lowongan,” ujarnya.
Lanjut Mufidah, tentunya bagi pencari kerja yang memegang kartu kuning, biasanya akan mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Lowongan pekerjaan juga akan diinfokan Disnaker melalui media sosial dan website.
“Pendataan pencari kerja melalui kepemilikan kartu kuning ini sangat penting. Sementara seperti diketahui, beberapa perusahaan pasca pelaksanaan JMF seringkali enggan melapor. Ini kami kejar juga. Banyak juga pencari kerja yang milih pekerjaan, jadi meski sudah mengikuti JMF ada yang belum bekerja,” ujarnya.
Mufidah menambahkan, adapun 101 perusahaan terlibat dalam JMF 2022 ini. Meliputi perusahaan dari berbagai bidang, mulai dari perdagangan, perhotelan, jasa, keuangan dan lainnya.
Sementara itu, salah satu satu penyandang disabilitas Devina Kristian mengaku, adanya JMF ini diakui sangat membantu para disabilitas, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat menemukan pekerjaan di JMF.

“Saya sudah keliling mas, tapi belum menemukan perusahaan yang menerima penyandang disabilitas,” tegasnya Selasa (11/7/2023).
Lanjut Devina, diakui sangat susah mencari pekerjaan dengan kondisi seperti ini, sedangkan mendatangi langsung ke perusahaan ,apabila tidak memiliki orang dalam perusahaan akan susah juga.
“Bagus saja ada JMF ini terkumpul di satu tempat, jadi kami bisa menanyakan langsung ke perusahaannya apakah menerima disabilitas, kalau pun ada yang menerima biasa juga dibatasi kualifikasinya,” akunya.
“Kalau informasinya ada dari alfamart yang menerima disabilitas tapi ini dari mulut ke mulut yang ada di komunitas kami,” ujarnya.
Devina menambahkan, dirinya memiliki pekerjaan berwirausaha dengan membuat kue dan mengisi pelatihan- pelatihan bersama dengan teman-temannya yang disabilitas.(*/db)