Sumber : Dokumen Pribadi
Swarakaltim.com – Salah satu fenomena budaya yang menyebar secara luas di dunia terutama Indonesia adalah event cosplay. Cosplay adalah singkatan dari Costume Play, merupakan kegiatan memakai kostum karakter fiksi seperti manga, anime, film, dan permainan video game. Tidak hanya memakai kostum tersebut, event cosplay ini menjadi sebuah tempat untuk mendedikasikan seni dan mengekspresikan kreativitas diri terhadap dunia hiburan.
Di Kota Samarinda sendiri event cosplay makin marak diadakan oleh anak muda sehingga menjadi wadah bagi para pecinta Jejepangan yang saat ini mengekspresikan dirinya sebagai cosplayer. Event cosplay ini diadakan setiap bulan di beberapa Mall yang ada di Samarinda dan biasanya setiap event diadakan selama dua hari. Tidak hanya karakter-karakter Jepang saja, karakter film ataupun kartun dari Indonesia juga kerap kali dibawakan oleh para cosplayer dalam event ini. Adanya rasa persamaan yang timbul melahirkan sebuah komunitas cosplay yang menjadi tempat di mana orang-orang dengan minat yang sama berkumpul dan berbagi kecintaan mereka terhadap budaya cosplay. Hal ini membuat sebuah lingkungan yang baik di mana perbedaan dihargai dan persahabatan dapat terbentuk tanpa memandang latar belakang atau identitas asli.
Dibalik kostum mereka yang keren dan rasa senang selama event berlangsung, muncul berbagai pandangan di masyarakat terkait identitas mereka. Ada yang melihat cosplay ini sebagai tempat untuk berkreasi dan mengeksplorasi tentang bakat mereka, sedangkan masyarakat yang masih asing dengan kegiatan ini menganggap sebagai sebuah keanehan dan tempat pelarian dalam kehidupan asli di dunia. Secara menyeluruh cosplay merupakan sebuah fenomena budaya yang menarik karena menjadi jembatan penembus antara kehidupan realita dan fiksi bagi para cosplayer. Maka dari itu kita perlu untuk memahami lebih dalam tentang dedikasi mereka terhadap dunia cosplay dan menghargai keragaman budaya yang diberikan.
Dalam hal multikulturalisme, Cosplay menciptakan lingkungan di mana perbedaan dihormati dan dirayakan. Cosplay memperkaya multikulturalisme melalui kostum yang mencerminkan karakter dari latar belakang etnis yang berbeda. Cosplayer tidak hanya sebagai bentuk ekspresi pribadi namun juga sebagai perayaan atas kekayaan budaya. Selain itu, Cosplay juga mendorong pertukaran budaya antar sesama melalui penampilan dan pertemuan pada saat event berlangsung. Cosplayer dan masyarakat yang melihat dapat berbagi pengetahuan tentang keanekaragaman budaya, tidak hanya budaya Jepang melainkan budaya Indonesia juga.
Dengan begitu, cosplay tidak hanya sebuah tren atau hobi, melainkan menjadi cerminan dalam aspek multikulturalisme yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Dengan kreativitas yang mereka ciptakan melalui kostum-kostum karakter fiksi, Indonesia dapat terus membangun kesinambungan antarbudaya dan keberagaman sebagai solusi dalam mempersatukan bangsa.(*/dho)
Biografi Penulis : Rizaldi (2202056010) dan Rizki Adi Pradana (2202056039) Mahasiswa Ilmu Komunikasi A 22, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.