SAMARINDA, Swarakaltim.com — Dinas Kesehatan kota Samarinda turut berpartisipasi dalam memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori pengukuran tekanan darah massal dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Se-Dunia tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 17 Mei lalu.
Di Kalimantan Timur, rekor MURI ditargetkan mencapai 17.000 pemeriksaan hipertensi. Samarinda, sebagai salah satu dari tujuh kabupaten dan tiga kota yang berpartisipasi, menargetkan sekitar 3.600 pemeriksaan, Minggu (9/6/2924).
Pemeriksaan tekanan darah dan gula darah ini diberikan secara gratis hanya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Kita pusatkan di Kota Samarinda tepatnya di GOR Sempaja (Gelora Kadrie Oening, red) dari lima titik lainnya. Di semua fasilitas kesehatan seperti puskesmas juga kita adakan pemeriksaan hipertensi,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Nata Siswanto.
Pengukuran tekanan darah ini dikemas dengan kegiatan senam dan pemeriksaan kesehatan gratis di beberapa titik strategis Gelora Kadrie Oening (Dulu dikenal dengan nama Stadion Madya Sempaja), Stadion Segiri, Stadion Palaran, Halaman Islamic Center, Taman Samarendah, dan Pusat Budaya Pampang.
Hari Hipertensi Sedunia Tahun 2024 mengusung tema global, yakni “Measure Your Blood Pressure: Control it, Live Longer”. Sejalan dengan tema global, tema nasional Hari Hipertensi Sedunia Tahun 2024 Indonesia: “Ukur Tekanan Darahmu Dengan Tepat, Kontrol Dengan Minum Obat Teratur Untuk Hidup Lebih Lama.”
Dikatakan Nata, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung, tetapi juga untuk memecahkan rekor MURI dalam kategori pengukuran tekanan darah massal.
Ia menyebutkan penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di wilayah Kaltim dan khususnya di Kota Samarinda.
Data menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi di Samarinda telah menembus angka 10.000. Meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes melitus menjadi perhatian utama Dinas Kesehatan Kota Samarinda dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
“Untuk penyakit hipertensi merupakan penyakit tidak menular, sebenarnya untuk beberapa tahun ini penyakit tidak menular ini semakin meningkat, di Kaltim juga khususnya di Samarinda, terutama hipertensi dan diabetes melitus. Karena hasil dari rekapan penyakit hipertensi tembus 10.000-an di Samarinda,” lanjut Nata.
Ia menyebutkan Dinas Kesehatan Kota Samarinda berkomitmen untuk menurunkan angka penyandang hipertensi secara signifikan tahun ini. “Target penurunan penyandang hipertensi tahun ini harus 100%,” tegas Nata.
Selain mengadakan pemeriksaan hipertensi, Dinas Kesehatan juga mengarahkan seluruh puskesmas untuk menangani penyakit-penyakit tidak menular yang terkendali.
“Kalau dari Dinas Kesehatan mengarahkan seluruh puskesmas untuk mengadakan pemeriksaan hipertensi, bahkan tahun ini kami mendapat target untuk menangani penyakit-penyakit tidak menular yang terkendali, jadi tidak hanya menemukan tapi juga menangani,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Samarinda lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan rutin memeriksakan tekanan darah serta gula darah.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatan dengan mengikuti senam dan pemeriksaan kesehatan rutin.(adn/dho)