Generasi Z Kaltim Bersiap Hadapi Pilgub 2024: Peran KPU dalam Meningkatkan Kesadaran Politik Anak Muda

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Kalimantan Timur (Kaltim) sedang bersiap menyambut perhelatan demokrasi terbesar di tingkat provinsi: Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2024. Di tengah euforia politik yang semakin mendekat, perhatian besar tertuju pada peran penting generasi Z. Sebagai kelompok yang akan menjadi pemilih baru, generasi Z memiliki potensi besar untuk mempengaruhi arah masa depan Kaltim. Namun, di tengah kecepatan arus informasi dan dinamika politik modern, apakah generasi Z siap untuk terlibat aktif dalam pesta demokrasi ini?

Untuk menjawab tantangan tersebut, seperti dikutip dalam portal berita Antara Kaltim, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim berfokus pada upaya peningkatan kesadaran politik, khususnya bagi kalangan muda. Dengan dua pasangan calon yang resmi ditetapkan, yaitu Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas’ud-Seno Aji, langkah KPU dalam mendorong partisipasi generasi Z menjadi semakin krusial.

Mengapa Generasi Z?

Generasi Z, yang lahir antara 1997 hingga 2012, adalah kelompok yang memiliki karakteristik berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka adalah generasi digital, hidup dalam era media sosial, dan terbiasa mendapatkan informasi dengan cepat. Namun, tantangan bagi KPU Kaltim adalah bagaimana membuat politik relevan dan menarik bagi mereka, yang sering kali apatis atau merasa terputus dari isu-isu politik tradisional.

Menurut Dr. Andi Surahman, seorang sosiolog politik dari Universitas Mulawarman, generasi Z memiliki potensi besar sebagai agen perubahan politik. “Mereka sangat kritis dan memiliki pemikiran yang terbuka, namun pendekatan yang digunakan untuk mengedukasi mereka harus berbeda. Harus ada pendekatan yang relevan dengan dunia mereka,” katanya.

Strategi KPU: Memanfaatkan Platform Digital

KPU Kaltim tidak tinggal diam. Dengan memahami bahwa generasi Z adalah generasi digital, mereka merancang serangkaian strategi kreatif untuk menjangkau pemilih muda melalui platform yang akrab di kalangan mereka. Kampanye di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi salah satu andalan utama KPU. Konten-konten menarik yang mengedukasi tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu dikemas secara dinamis agar dapat menarik perhatian generasi Z.

“Kami berusaha membuat pesan-pesan kami relevan dengan mereka. Lewat TikTok, misalnya, kami menyajikan informasi politik dengan cara yang menghibur tapi tetap informatif,” jelas Rahma Yuliani, Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Kaltim.

Selain itu, KPU juga menyelenggarakan webinar dan diskusi online dengan topik-topik yang menarik perhatian anak muda, seperti “Peran Generasi Z dalam Membangun Kaltim” dan “Memilih Pemimpin di Era Digital.” Lewat format ini, KPU berharap dapat menjelaskan pentingnya suara generasi Z dalam menentukan masa depan daerah mereka.

Mengajak Influencer dan Menyusun Program Kreatif

Sadar bahwa influencer memiliki pengaruh besar di kalangan generasi muda, KPU Kaltim menggandeng beberapa influencer lokal untuk membantu menyebarkan pesan positif mengenai pentingnya partisipasi politik. Kehadiran figur publik yang populer di kalangan generasi Z diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan kampanye politik konvensional.

Selain itu, KPU juga merancang berbagai program kreatif yang melibatkan anak muda secara aktif, seperti kompetisi desain poster, video pendek, dan esai dengan tema demokrasi dan pemilu. “Kami ingin generasi Z tidak hanya menjadi penonton, tapi juga ikut berpartisipasi dan berkreasi,” tambah Rahma.

Mengatasi Tantangan Apatisme

Namun, jalan yang ditempuh KPU Kaltim tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar adalah mengatasi apatisme politik yang sering kali ditemukan di kalangan pemilih muda. Banyak di antara mereka merasa suara mereka tidak berpengaruh atau tidak memiliki kepercayaan pada sistem politik.

Untuk mengatasi hal ini, KPU berusaha menyajikan isu-isu politik dengan cara yang lebih dekat dengan keseharian mereka. Isu-isu seperti lapangan kerja, pendidikan, dan lingkungan diangkat sebagai topik utama yang relevan dengan kehidupan generasi Z. Dengan demikian, diharapkan mereka bisa melihat betapa pentingnya berpartisipasi dalam pemilu untuk masa depan mereka sendiri.

Suara Generasi Z: Harapan dan Skeptisisme

Upaya KPU Kaltim mulai membuahkan hasil. Beberapa perwakilan generasi Z di Samarinda memberikan pandangan positif terhadap program-program yang dilakukan. Anisa Putri, mahasiswa Universitas Mulawarman, merasa bahwa program KPU sangat membantu dirinya untuk lebih memahami pentingnya proses demokrasi. “Webinar dan diskusi online yang mereka adakan sangat informatif. Saya jadi lebih paham kenapa suara kami itu penting,” katanya.

Namun, tidak semua merasa demikian. Dian Kusuma, seorang fresh graduate, mengungkapkan bahwa meski upaya KPU patut diapresiasi, masih ada keraguan mengenai apakah suara mereka benar-benar berpengaruh. “Tapi setidaknya sekarang saya mulai memperhatikan isu-isu politik,” tambahnya.

Media dan Pendidikan Berperan Penting

Selain KPU, media lokal dan perguruan tinggi juga berperan penting dalam meningkatkan literasi politik generasi muda. Harian Kaltim Post, misalnya, secara konsisten menghadirkan rubrik yang membahas isu politik dengan bahasa yang mudah dipahami oleh kalangan muda. Sementara itu, Universitas Mulawarman menyelenggarakan kuliah umum dengan menghadirkan pakar politik nasional untuk mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya partisipasi politik.

Melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, upaya untuk meningkatkan kesadaran politik generasi Z terus diintensifkan.

Menuju Pilgub 2024: Generasi Z sebagai Penentu Masa Depan

Dengan berbagai program dan inisiatif yang telah dilaksanakan, Pilgub Kaltim 2024 diharapkan menjadi momen penting bagi generasi Z untuk berpartisipasi aktif dalam demokrasi. Mereka diharapkan tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai agen perubahan yang akan menentukan masa depan Kalimantan Timur.

Fahmi Idris, Ketua KPU Kaltim, menutup dengan harapan besar. “Kami berharap Pilgub 2024 tidak hanya menghasilkan pemimpin baru, tetapi juga menjadi momentum bagi kebangkitan kesadaran politik generasi muda Kaltim. Ini adalah langkah awal menuju Kaltim yang lebih demokratis dan sejahtera.”

Generasi Z, dengan segala keunikan dan tantangan yang mereka hadapi, kini berada di garis depan dalam menentukan masa depan Kaltim. Tugas kita bersama adalah memastikan mereka terlibat secara aktif dan sadar akan pentingnya suara mereka dalam proses ini.

Oleh : Novelinda Anastasya

Loading

Bagikan: