SAMARINDA, Swarakaltim.com — Anggota DPRD Kalimantan Timur, dr Andi Satya Adi Saputra, mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan di tengah meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menjadi faktor pendukung meningkatnya penyebaran penyakit tersebut.
“Bulan November hingga April merupakan periode rawan untuk penyakit DBD, terutama saat intensitas hujan tinggi. Kami mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini,” ujar legislator belatar belakang dokter ini.
Ia menjelaskan, kasus DBD kerap melonjak saat musim penghujan, terutama jika kebersihan lingkungan tidak terjaga. Andi mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti menjaga kebersihan lingkungan, menguras tempat penampungan air secara rutin, serta menggunakan kelambu atau jaring untuk mencegah nyamuk masuk ke rumah.
Andi juga menyoroti pentingnya langkah-langkah preventif lain yang dapat dilakukan oleh masyarakat, termasuk membersihkan lingkungan untuk menghindari genangan air tempat nyamuk berkembang biak, menggunakan obat nyamuk atau lotion antinyamuk, meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola makan sehat dan olahraga teratur dan memastikan istirahat yang cukup untuk menjaga stamina tubuh.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan tubuh sehat, risiko tertular DBD atau penyakit lain akibat perubahan cuaca dapat diminimalkan,” tambahnya.
Politikus muda asal Dapil Samarinda dari Fraksi Partai Golkar ini juga mendorong pemerintah daerah untuk aktif melakukan sosialisasi terkait pencegahan penyakit musiman, seperti DBD, flu, dan tuberkulosis (TBC).
“Saya berharap pemerintah tidak hanya menangani kasus yang sudah ada, tetapi juga fokus pada upaya pencegahan melalui edukasi dan kerja sama dengan masyarakat. Hal ini penting untuk memutus rantai penyebaran penyakit sejak awal,” tegasnya.
Andi Satya pun mengapresiasi inisiatif sejumlah pihak yang sudah melakukan fogging atau pengasapan di wilayah yang terindikasi rawan DBD. Namun, ia mengingatkan bahwa fogging hanya langkah sementara. “Yang lebih penting adalah menjaga kebersihan lingkungan secara konsisten,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, Andi Satya berharap sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam melakukan tindakan preventif dapat mengurangi risiko kesehatan akibat perubahan cuaca.
“Kesehatan adalah aset utama. Jika semua pihak bekerja sama menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pola hidup sehat, kita bisa menekan angka kasus DBD atau penyakit lain yang mungkin muncul di musim hujan ini,” pungkasnya. (adv-dprd kaltim)