Teks: Dian Rosita di Gunung Boga
SAMARINDA, Swarakaltim.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPD PUTRI) Kalimantan Timur, Dian Rosita, menyoroti tingginya harga tiket domestik yang menjadi tantangan besar dalam mengembangkan sektor pariwisata di Kaltim.
Menurut Dian, jika pemerintah serius menetapkan target kunjungan wisata, langkah strategis seperti subsidi tiket sangat diperlukan untuk menarik lebih banyak wisatawan.
“Ketika pemerintah menetapkan target kunjungan wisata, dukungan seperti subsidi tiket menjadi sangat penting. Ini perlu menjadi perhatian serius agar masyarakat tertarik mengunjungi destinasi Kaltim,” ujar Dian, Jumat (29/11/2024).
Dian juga menyesalkan bahwa Kalimantan Timur belum masuk dalam daftar destinasi prioritas nasional yang berhak menerima dukungan besar dari APBN.
Padahal, katanya status tersebut dapat membuka peluang bagi Kaltim untuk memperoleh subsidi tiket, pembangunan infrastruktur, hingga pengembangan sumber daya manusia.
“Sayangnya, Kaltim gagal masuk destinasi prioritas. Jika kita masuk, tentunya banyak dukungan dari APBN yang bisa membantu sektor pariwisata di sini,” jelas Dian.
Meski demikian, Dian tetap optimistis karena dampak keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) cukup signifikan terhadap kunjungan wisata. Bahkan, pada tahun 2025, berbagai agenda besar di Kaltim diyakini akan menambah daya tarik wilayah ini sebagai tujuan wisata.
“Kunjungan ke IKN luar biasa, dan tahun depan akan semakin banyak agenda di Kaltim. Ini peluang besar bagi kita untuk terus berjuang masuk ke dalam daftar destinasi prioritas,” katanya.
Dian menekankan bahwa Kalimantan Timur adalah “hidden paradise” dengan potensi wisata luar biasa. Namun, tingginya harga tiket, kurangnya infrastruktur, dan keterbatasan sumber daya manusia masih menjadi tantangan utama yang harus diatasi.
“Kaltim ini adalah surga tersembunyi. Tapi tantangannya nyata. Tiket mahal, infrastruktur kurang memadai, dan SDM yang perlu ditingkatkan. Kalau Kaltim bisa menjadi proyek nasional, ini akan menjadi terobosan besar bagi pariwisata kita,” ujarnya.
Menurut Dian, perjuangan bersama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi strategi penting untuk memastikan Kaltim tidak kehilangan harapan. “Kita harus terus berjuang dan tidak boleh kehilangan harapan. Dengan strategi yang solid, pariwisata Kaltim bisa mencapai potensi terbaiknya,” pungkasnya.
Dian optimistis, jika Kaltim berhasil masuk ke dalam proyek nasional, maka sektor pariwisata di wilayah ini akan mengalami lompatan besar. “Kalau ini terwujud, pariwisata Kaltim akan benar-benar ‘pecah telor’. Saat itu, seluruh potensi yang selama ini tersembunyi akan muncul ke permukaan dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya.(dho)