SAMARINDA, Swarakaltim.com – Ketika Serah Terima Jabatan (Sertijab), Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Dr H Rudy Mas’ud menegaskan, lahan-lahan eks tambang yang tersisa di Kaltim menjadi perhatian khusus baginya.
Hal itu diungkapkannya saat Sertijab Pj Gubernur Kaltim di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Kaltim Jalan Kramat II Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.
“Saat ini ada 1.743 lubang tambang di Kalimantan Timur. Banyak sekali jumlahnya,” sebut Gubernur Rudy Mas’ud.
Keberadaan lubang-lubang eks tambang yang tersebar di kabupaten dan kota itu, menurut dia, akan menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Provinsi Kaltim untuk segera ditangani.
Jika lubang-lubang tambang itu selama ini seolah dibiarkan dan identik dengan masalah bagi lingkungan dan masyarakat.
“Lubang-lubang eks tambang selama ini menjadi momok menakutkan dan tidak sedikit sudah menelan korban anak-anak kita. Ini akan jadi PR kita,” ungkapnya.
Bahayanya lagi, lubang-lubang eks tambang menghasilkan kadar asam yang tinggi, sehingga sangat tidak baik bagi lingkungan.
“Kalau air mengandung kadar asam yang tinggi, selain mengancam kondisi lingkungan dan alam, juga tidak ada makhluk hidup didalamnya,” tegasnya.
Kedepan, lanjut orang nomor satu Benua Etam ini, lahan eks tambang harus dikelola secara arif guna memberi manfaat besar bagi masyarakat dan daerah.
“Kita harus bisa memanfaatkan kawasan eks tambang ini untuk kegiatan usaha dan pemberdayaan masyarakat,” bebernya.
Gubernur Rudy tidak memungkiri tidak sedikit pemilik konsesi seakan membiarkan lahan eks tambangnya, sehingga berdampak masalah sosial bagi masyarakat dan lingkungan.
“Kita ingin pemilik lahan dan pihak-pihak terkait bersinergi dan berkolaborasi, bersama-sama mengatasi lahan-lahan eks tambang menjadi produktif dengan melibatkan masyarakat,” harapnya.(aya/sk)