DPRD Dorong, Berau Jangan Ketergantungan Pasokan Dari Luar Daerah Lagi Untuk Cabai

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Sampai dengan memasuki Ramadan 1446 H/2025 Masehi hari ke 23, harga cabai di Kabupaten Berau masih meroket. Memang tidak semahal beberapa minggu lalu yang mencapai harga Rp 250 ribu perkilogram, namun sekarang harga hanya diangka Rp 120 ribu perkilogram.
Hal ini menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau, Sri Kumalasari karena pasokan cabai dari luar daerah telah masuk, makanya harga menurun. Tentu kejadian ini sangat disayangkan, akibat ketergantungan pasokan dari luar daerah, sehingga komoditi cabai di Berau harganya tidak bisa dikendalikan.
“Kedepan agar tidak sering terulang hal seperti ini, mendorong petani Berau untuk lebih aktif dalam membudidayakan cabai. Dengan program pertanian yang telah berjalan di perkampungan, saya berharap produksi cabai lokal dapat meningkat sehingga mampu memenuhi kebutuhan Masyarakat tampa harus bertumpu pada pasokan dari Surabaya ataupun Sulawesi,” ungkapnya.
Sejauh ini tambah Dewan asal Partai Golongan Karya (Golkar) itu, Pemerintah daerah telah melahirkan berbagai program, khususnya di sektor pertanian termasuk mungkin di dalamnya untuk tanaman cabai. Melalui program itu sangat diharapkan bisa menyikapi kejadian dari meroketnya harga cabai akibat lambatnya pasokan dari luar daerah masuk ke Berau.
“Saya rasa sektor pertanian, mudah mudahan juga tanaman cabai mulai berkembang di perkampungan di Bumi Batiwakkal. Tinggal bagaimana membudidayakan agar lebih menjanjikan hasil panen setiap komoditi termasuk cabai. Saya berharap petani Berau semakin maju agar kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus bergantung pada daerah lain,” jelas Legislator yang sehari harinya akrab di sapa Mala itu. (Adv/Nht)

Bagikan: