Tiga Kampung Dilanda Banjir, DPRD Berau Ingatkan Ancaman Terhadap Ketahanan Pangan

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Berau beberapa waktu lalu, khususnya di Kampung Inaran, Bena Baru, dan Pegat Bukur, menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bumi Batiwakkal.

Kenapa demikian, sebab ketiga kampung tersebut merupakan daerah penghasil utama bahan pangan seperti padi dan sayur-mayur, namun kini mengalami kerugian akibat lahan yang terendam dan gagal panen.

Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi P Mangunsong, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi para petani yang terdampak banjir. Beliau menilai perlu adanya gerak cepat dari Pemerintah daerah Melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan-perusahaan di sekitar wilayah tersebut, untuk memberikan bantuan nyata.

“Para petani saat ini menghadapi tantangan berat. Sawah mereka tak bisa ditanami karena tergenang air. Kami berharap seluruh pihak turut peduli dan membantu agar mereka bisa bangkit kembali,” ujar Rudi, Jumat (20/6/2025) saat ngobrol di kantor DPRD jalan Gatot Subroto, Tanjung Redeb.

Dalam keterangannya, Rudi juga menekankan pentingnya memasukkan program mitigasi bencana ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Menurutnya, perubahan iklim dan cuaca ekstrem kini semakin sering terjadi, sehingga diperlukan langkah antisipatif dalam kebijakan daerah, terutama di sektor pertanian.

“RPJMD harus responsif terhadap kondisi lapangan. Kita tidak bisa lagi mengabaikan faktor bencana sebagai bagian dari perencanaan. Ketahanan pangan sangat bergantung pada kesiapan sektor pertanian dalam menghadapi risiko alam,” tegas Tokoh Politik asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Lanjutnya juga, mendorong pembangunan infrastruktur pertanian yang lebih tahan terhadap bencana, seperti sistem irigasi yang lebih adaptif dan skema perlindungan seperti asuransi pertanian. “Jika tidak dipikirkan sejak awal, maka petani akan terus menjadi kelompok paling rentan setiap kali bencana terjadi,” tandasnya. (Adv/Nht/*)

Bagikan: