Dinilai Beresiko, DPRD Minta Penataan PKL Tepian Bandara Libatkan Semua Pihak

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tepian Bandara Kalimarau, Teluk Bayur menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau.

Agus Uriansyah, meminta agar permasalahan ini ditangani secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Menurutnya, pihaknya telah menerima laporan dari koordinator PKL di lokasi tersebut. Ia menilai perlu adanya kajian yang mendalam terkait manfaat dan dampak keberadaan PKL, terutama menyangkut aspek keselamatan penerbangan.

“Wilayah itu berada di jalur landasan pesawat saat hendak mendarat. Ini tentu harus dipertimbangkan secara matang, apakah aktivitas PKL di sana tidak mengganggu keselamatan penerbangan,” jelas Anggota Lembaga Legeslatif Bumi Batiwakkal dari Komisi II tersebut saat dijumpai di kantor DPRD jalan Gatot Subroto, Tanjung Redeb, Senin (23/6/2025).

Selain itu, tambah Dewan satu satunya asal Partai Persatuan Indonesia (Perindo) tersebut, juga menyoroti kondisi parkir yang kian semrawut dan menjulur ke badan jalan. Menurutnya, hal ini dapat mengganggu ketertiban lalu lintas dan estetika kawasan bandara yang sudah ditata dengan baik oleh Pemerintah daerah.

“Kita bukan anti PKL, justru kita memahami bahwa aktivitas mereka menjadi sumber ekonomi keluarga. Tapi kalau menimbulkan potensi bahaya bagi banyak orang, ini harus ditertibkan dengan pendekatan yang bijak,” tegasnya.

Agus menambahkan, dirinya telah menyampaikan kepada Camat Teluk Bayur agar segera mengundang para PKL, pihak bandara, dan instansi terkait lainnya untuk duduk bersama mencari solusi. Ia menyarankan agar pemerintah daerah bisa mencarikan lokasi alternatif yang lebih aman dan tertata.

“Ini bukan soal melarang atau menggusur. Pemerintah jangan arogan. Tapi kita juga tidak boleh membiarkan jika keberadaan PKL berpotensi menimbulkan bahaya, apalagi menyangkut keselamatan penerbangan. Penataan perlu dilakukan dengan mengedepankan pemahaman, bukan pemaksaan,” tuturnya sekaligus menjawab pertanyaan. (Adv/Nht/*).

Bagikan: