BALIKPAPAN,Swarakaltim.com. Meski harus menghadapi tantangan fiskal akibat pemotongan dana pusat hampir Rp1 triliun, semangat Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk membangun tetap menyala. Melalui Balikpapan Tourism Investment Forum (BTIF) 2025, Pemkot menunjukkan komitmen kuat dalam menggerakkan ekonomi daerah melalui sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf).
Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Murni, mengatakan bahwa forum investasi tahun ini menjadi tonggak penting, dalam upaya memperkuat kemandirian ekonomi daerah sekaligus memperluas jejaring industri kreatif.
“Kita mengalami pemotongan dana hampir Rp890 miliar, tetapi semangat untuk berinovasi tidak boleh surut. Forum ini justru menjadi bukti bahwa Balikpapan bisa tetap bergerak dengan kekuatan kolaborasi,” ujarnya, pada hari Jumat (7/11/2025).
BTIF 2025 difokuskan pada pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan, mulai dari industri perhotelan, kuliner, olahraga, hingga produk kreatif lokal. Langkah ini sejalan dengan visi Pemkot menjadikan Balikpapan sebagai kota mandiri dan berkelas nasional yang mampu bersaing di kancah ekonomi kreatif Indonesia.
“Kita ingin membangun sinergi antara pelaku usaha, komunitas, dan pemerintah. Investasi kali ini diarahkan ke sektor-sektor yang bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat,”jelas Murni.
Forum ini juga melibatkan kementerian terkait seperti Kementerian Investasi, Kementerian Ekonomi Kreatif, dan Kemenparekraf, serta menjadi ajang strategis bagi pelaku industri perhotelan dan investor untuk menjajaki peluang kerja sama baru.
Selain sesi diskusi dan promosi investasi, kegiatan ini turut menghadirkan Duta Wisata Nasional sebagai bagian dari upaya memperluas jejaring promosi pariwisata Balikpapan ke tingkat nasional.
Dengan mengusung tema “Harmoni Nusantara”, BTIF 2025 tak hanya menjadi forum investasi, tetapi juga perayaan kolaborasi lintas sektor. Tahun ini, keterlibatan pihak swasta dan komunitas meningkat pesat.
Salah satu daya tarik utama ialah dukungan dari Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang menghadirkan Dewa 19 sebagai bintang tamu utama. “Menghadirkan Dewa 19 bukan sekadar hiburan, tapi simbol kolaborasi. Ini bukti bahwa ekonomi kreatif dan pariwisata bisa saling menguatkan,” tutur Murni.
Tak kalah menarik, Orkestra Kota Balikpapan binaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) juga akan tampil dalam agenda utama, memperlihatkan kemajuan kota dalam pengembangan seni budaya sebagai bagian dari identitas pariwisata lokal.
Kendati tengah melakukan efisiensi besar-besaran, Pemkot Balikpapan memastikan agenda strategis pembangunan tetap berjalan. BTIF akan digelar setiap dua tahun sebagai sarana evaluasi dan promosi bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Kita berharap pada 2027 kondisi keuangan sudah membaik, sehingga forum ini bisa diselenggarakan dengan skala yang lebih besar dan dampak yang lebih luas,” tambahnya.
Murni optimistis, kolaborasi lintas wilayah seperti dengan Penajam Paser Utara dan kabupaten lain di Kalimantan Timur akan memperkuat daya saing ekonomi Balikpapan.
“Kita ingin membangun kota ini dengan kekuatan kita sendiri, tapi juga dengan semangat kebersamaan antarwilayah,” tegasnya.
Balikpapan Tourism Investment Forum 2025 menjadi bukti bahwa keterbatasan anggaran tidak menghalangi inovasi. Melalui strategi efisiensi dan kolaborasi, Balikpapan berupaya membangun fondasi ekonomi yang berkelanjutan, kreatif, dan inklusif.
Forum ini bukan sekadar ajang promosi investasi, tetapi juga simbol kebangkitan ekonomi daerah bahwa Balikpapan mampu tumbuh dari semangat masyarakatnya sendiri.
“Keterbatasan justru mengasah kreativitas. Ini momentum bagi Balikpapan untuk menunjukkan bahwa kita bisa mandiri, harmonis, dan berkelas nasional,”pungkas Murni.(*/pknop102)