Ayo…! Wujudkan Lebaran Samarinda Bebas Sampah, Simpan Dulu Dua Hari Di Rumah

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Samarinda terus melakukan sosialisasi dan seruan-seruan dengan berbagai metode untuk mewujudkan lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 tahun ini Samarinda Bebas Sampah.

Tentunya ini dikarenakan melonjaknya produksi sampah di menyambut lebaran dan tentunya untuk memberikan kesempatan kepada para petugas kebersihan DLH agar bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga, sehingga warga diatur manajemen membuang sampah rumah tangganya.

“Ayo kita semua warga Samarinda mewujudkan Samarinda bebas sampah pada hari raya Idul Fitri tahun ini. Samarinda bersih dari sampah saat lebaran, petugas kebersihan juga tenang berlebaran bersama keluarga,” seru kepala DLH Samarinda Nurrahmani kepada Swara Kaltim, Minggu (9/5/2021).

Caranya lanjut Yama-demikian Nurrahmani akrab disapa, sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan bahwa ada pembatasan buang sampah H-1 hari raya, membuang sampah hanya sampai puk 21.00 WITA atau jam 9 malam.

“Kemudian, masyarakat juga kami mohon pengertiannya agar sampah rumahan disimpan dulu selama dua hari. Pada hari raya pertama dan kedua. Baru boleh membuang sampah ke TPS pada hari raya ketiga atau H+2. Ini pun waktunya dari jam 6 sore,” pesan Yama.

Untuk mendukung ini sebut Yama, DLH sudah mengeluarkan surat edaran bernomor: 658.1/1005/100.14 mengenai Bersih Sampah Idul Fitri 1442 H (Simpan Sampah).

DLH mengajak kepada seluruh kecamatan dan kelurahan untuk berkoordinasi dengan seluruh jajaran Rukun Tetangga (RT) masing-masing untuk menyampaikan secara langsung kepada masyarakat mengenai Simpan Sampah, seperti menggunakan pengeras suara dari masjid atau musala dan lain-lain.

Ia berpesan dalam merayakan Idul Fitri menghindari kemasan plastik sekali pakai dan tetap menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
 
“Bagi warga yang tinggal di bantaran sungai agar tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai,” pesan Yama lagi.
 
Begitu pula ketika berbelanja ke supermarket/swalayan atau pasar tradisional agar menggunakan tas belanja guna ulang.
 
“Jika berziarah ke kubur, tetap jaga kebersihan dan keindahan dengan tidak membuang dan meninggalkan sampah di area makam,” pungkas Yama.(dho)

Editor : Redaksi

Publisher : Alfian (SK)

Loading