Caption: Kadis DKPP Mahulu Saripuddin, saat diwawancarai wartawan, dalam kegiatan launching beras lokal, Kamis (9/6/2022), di Alun alun Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun.
“Pembukaan Lahan Kelompok Tani Ditarget Mencapai 500 Hektare”
MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Dinas Ketehanangan Pangan dan Pertanian (DKPP), terus memacu pengembangan padi gunung untuk lahan kering. Diantaranya, mengawali kegiatan musim tanam tahun 2022 ini.
Pemkab Mahulu kembali menggarkan biaya tanam seperti tahun 2021 lalu, sebesar Rp 200 hingga 270 juta per sepuluh haktare. Anggaran tersebut diberikan kepada kelompok tani setiap kampung, melalui program pengembangan ketahanan pangan diwilayahnya masing masing.
“Anggaran diambil melalui dana desa (DD) sebesar 20%, hal itu telah dikaji melalui Dinas Pemerdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Mahulu. Sehingga tahun 2022 ini, ditargetkan pembukaan khusus kelompok tani sebanyak 500 hektare,” jelas Kadis DKPP Saripudin, usai kegiatan lauching beras lokal mahulu, Kamis (9/6/2022).
Selain dana bantuan lahan kelompok tani setiap kampung per 10 haktare, Syarifudin menyebut, ada juga bantuan dana stimulan untuk biaya tanam sebesar Rp 2 juta kepada masyarakat yang membuka lahan minimal 1 hektare.
“Tahun lalu pemerintah telah memberi bantuan biaya tanam 2.525 hektare. Sehingga tahun ini ditingkatkan biaya bantuan tanam untuk luasan lahan 4000 hektare, dengan anggaran sebesar Rp 8 miliar. Bantuan ini dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19,” tuturnya.
Saripudin juga menjelaskan, bantuan biaya tanam dengan luasan lahan 10 hektare sesuai dengan ketentuan Permentan Nomor 273 tahun 2016. Tahun lalu ada kretiria bantuan tanam yang disalurkan. Namun tahun 2022 ini tidak ada kretiria, mau dia Pegawai ASN atau masyarakat, semua biaya tanam disalurkan melalui kelompok tani setiap kampung.
“Untuk pembukaan lahan kelompok tani per 10 hektare pada tahun 2021 lalu seluas 298 hektare, namun realisasi panennya hanya 143 hektare dengan menghasilkan beras 1.8 ton per hektare. Sehingga tahun 2022 ini pembukaan lahan ditargetkan mencapai 5000 hektare,” terangnya.
Adapun benih padi gunung yang direkomendasikan untuka ditanam oleh para kelompok tani di lahan 10 hektare, yakni Padi Abung dan Padi Mayas yang akan dikembangkan dan dibudidayakan. Sebagai upaya pendukung percepatan pencapaian swasembada pangan atau beras.
“Beras dari padi Abung dan Mayas ini, klasifikasinya melalui uji laboratorium Disprindagkop Kaltim, setara degan beras medium satu dan dua. Namun hasil panen padinya hanya sekali dalam setahun. Adapun harga jual beras lokal dipasaran Rp17 ribu per/kg,” pungkasnya.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina