Anggota Unit Laka Lantas telah melakukan olah TKP, pasca kejadian di Bukit Pinang, belum lama ini. (Foto: Istimewa)
SAMARINDA, Swarakaltim.com – Insiden yang menyebabkan seorang ASN Sekkab Kutai Kartanegara (Kukar) Meninggalkan Dunia (MD), yang diduga adanya antrian panjang truck yang mau mengisi BBM solar di Jalan Suryanata (Jalan poros Samarinda – Kukar), Selasa (2/8/2022) lalu pada pukul 16.45 WITA.
Diketahui bahwa korban Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) ini, dalam perjalanan pulang kerja dari Kukar ke Samarinda dan menabrak truck yang berdiam dalam menunggu antrian BBM solar.
Saat media swarakaltim.com wawancara dengan melalui via telepon seluler, Rabu (3/8/2022) malam. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Samarinda Kompol Creato Sonitehe Gulo menjelaskan bahwa kejadian ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
“Diduga pengendara motor ini kehilangan kendali saat melintas di kawasan ini,” lanjutnya.
“Saat hilang kendali, pengendara motor ini berbelok ke kiri dan menghantam belakang bagian kanan truck, yang sedang parkir dalam antrian BBM solar di kawasan ini,” ujarnya.
“Pada saat itu juga, si Korban lakalantas dibawa kerumah sakit, dan sesampainya di rumah sakit sudah dinyatakan MD,” ucapnya.

Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Creato Sonitehe Gulo menerangkan pula bahwa Kota Samarinda ini titik transit antar kota kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Dan posisi di Suryanata tidak ada tempat rest area untuk para pengendara kendaraan jarak jauh, sehingga mereka beristirahat sambil menunggu antrian untuk mengisi BBM solar ini,” tuturnya.
CS. Gulo mengharapkan kepada masyarakat Kota Samarinda ataupun warga lainnya yang saat berkendara diwajibkan untuk berhati-hati, serta tetap menjaga fisik agar dapat berkendara dengan baik.
“Kecepatan akan berbanding terbalik dengan keselamatan di jalan raya, semakin tinggi kecepatan pengemudi maka semakin tinggi juga resiko keselamatan dalam berkendara,” urainya.
“Oleh sebab itu, besar harapan kami setiap pengemudi selalu memeperhatikan kecepatannya pada saat berkendara dijalan,” pesannya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu, S. SIT., M. Sc turut menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah berupaya dalam mengatasi permasalahannya sosial pada antrian BBM solar ini.
“Dengan memanfaatkan kartu kendali atau fuel card 2.0 ini, diharapkan bisa mengatasi dampak sosial dalam penyaluran BBM solar,” imbuhnya.
“Karena setiap pengurusan kartu ini teregestrasi berdasarkan nopol atau STNK dan jenis mobilnya dalam pengisian BBM akan disesuaikan dengan kapasitas tangki kendaraannya,” ucap Manalu saat diwawancarai pula melalui telepon seluler oleh media swarakaltim.com.
“Saat Ini kami bersama pertamina dan BRI sedang melakukan registrasi ulang fuel card di Dishub Kota Samarinda, sebagai bentuk kendali penggunaan Bio Solar,” jelasnya.
“Jenis kendaraan yang telah melakukan normalisasi dimensi dan lulus uji Berkala serta taat bayar pajak Akan mendapatkan fuel card,” kata Kadishub Samarinda ini.
“Terkait insiden tersebut, Kami belum bisa berkomentar banyak, karena masih dalam tahap proses penyelidikan pihak kepolisian,” sambungnya.
Manalu juga berpesan yang sama, agar lebih waspada dalam berkendara dan jangan sesuatu hal yang akhirnya mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.
“Karena dapat mengakibatkan kecelakaan, dan yang terpenting ada keluarga yang menunggu dirumah,”
“Dan kepada masyarakat Samarinda sekitarnya, agar saat berkendaraan diwajibkan untuk mentaati rambu Lalu Lintas serta kondisi fisik dalam keadaan fit, sehingga keselamatan dapat terjadi terjaga hingga sampai tujuan,” pungkasnya.
Hingga di tayangnya berita ini, pihak pengelola SPBU bukit pinang belum bisa di temui, untuk konfirmasi terkait pengaturan dalam antrian BBM solar. (AI)