Makna Idulfitri Bagi Akmal Malik : Bahagia Itu Hak Semua Orang

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik membawa tradisi baru Lebaran di Benua Etam. Jika hari pertama Idulfitri biasanya diisi dengan menerima tamu (open house) dan bersilaturahmi, Pj Gubernur Akmal Malik lebih memilih datang ke panti-panti asuhan. Hari kedua dan ketiga, Pj Gubernur Akmal Malik baru membuka pintu untuk bersilaturahmi bagi para mitra dan staf.

“Saat kita berbahagia (merayakan Idulfitri), di tempat lain masih ada saudara-saudara kita yang kurang beruntung,” kata Akmal Malik di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Jumat (12/4/2024).

“Saya ingin berbagi bahagia.  Memang mereka minoritas, tapi mereka akan men-trigger kita. Mengingatkan kita bahwa bahagia itu adalah hak semua orang,” tambah Akmal meyakinkan.

Apalagi, anak-anak yatim piatu yang saat ini mereka sudah tidak lagi memiliki ayah dan ibu.

“Saya mencoba mengingatkan diri saya sendiri, bahwa saya ditugaskan oleh presiden, oleh menteri untuk melayani rakyat,” ucap lirih Akmal.

Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menambahkan, bulan Ramadan sejatinya telah memberi banyak pelajaran hidup dalam bermasyarakat.

“Seorang pemimpin harus hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ingat, pemimpin hadir bukan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi melayani masyarakat,” pesan Akmal lagi.

Setelah satu bulan belajar dari kesucian Ramadan,  seorang pemimpin harus menyadari bahwa dirinya adalah seorang pelayan publik. Sebagai pelayan maka dia  harus memahami orang-orang yang akan dilayaninya.

“Gubernur, bupati, wali kota, bahkan menteri sekalipun adalah  pelayan masyarakat. Maka kita harus melayani masyarakat,” tegasnya lagi dikutip Swara Kaltim melalui berita Biro Adpim Setprov Kaltim.

Akmal sangat berharap langkah kecil ini bisa mengingatkan aparatur negara dan para pemimpin bahwa sebagai pelayan masyarakat, abdi negara, mereka hadir bukan untuk melayani diri sendiri, tetapi melayani masyarakat.

“Kadang memang tidak mudah berbuat baik itu. Karena perspektif orang itu pasti berbeda-beda. Tapi hari ini kita sudah bermaaf-maafan. Kita mulai dari nol kilometer lagi.  Teruslah berbuat baik. Semoga semua hal baik diridai Allah SWT,” tutup Akmal yang pagi tadi mengenakan kemeja lengan panjang berwarna hitam.(aya/sk)

Loading

Bagikan: