BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan meresmikan orsidarium di Kebun Raya Balikpapan. Adapun peresmian tersebut di hadiri langsung Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud di hadiri unsur forkopimda.
Orsidarium ini merupakan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan. Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS).
“Kami sangat berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah memberikan CSR-nya untuk menambah fasilitas di Kebun Raya ini. Saya juga berharap perusahaan lain ikut serta dalam menyalurkan CSR, tidak hanya di Kebun Raya, tetapi juga di bidang pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum untuk warga Kota Balikpapan,” tegasnya Walikota Balikpapan Rahmad Masud kepada media, Rabu (12/2/2025).
Rahmad mengaku, keberadaan Kebun Raya Balikpapan memiliki peran penting dalam edukasi. Terutama bagi anak-anak untuk mengenal berbagai jenis tanaman. Termasuk tanaman langka yang ada di Indonesia. Salah satu ciri khas kebun ini adalah koleksi tanaman anggrek, khususnya anggrek hitam yang merupakan ikon Kalimantan Timur.
”Orsidarium ini memberikan edukasi kepada pengunjung. Mereka dapat melihat pohon-pohon kayu ulin berusia ratusan tahun serta berbagai jenis tanaman khas lainnya. Kami ingin Kebun Raya ini terus berkembang, tidak hanya sebagai destinasi wisata edukasi, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan penelitian bagi pelajar serta akademisi yang ingin mendalami keanekaragaman flora Kalimantan Timur,” ujarnya.
Rahmad mengaku, pihaknya akan terus berkomitmen Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjaga dan mengembangkan kawasan hijau ini. Dari total luas lebih dari 300 hektare, saat ini baru sebagian yang dikelola. ”Kami akan terus menjalin kerja sama. Termasuk dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kebun Raya Bogor, untuk pengelolaan yang lebih optimal. Selain itu, ia berharap infrastruktur di kawasan Kebun Raya Balikpapan dapat semakin ditingkatkan agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung,” ujarnya.
Rahmad menambahkan, untuk tarif masuk ke Kebun Raya Balikpapan, tentunya harus mengikuti aturan yang sudah ada sebelumnya. Distribusi masuk ini sebagai bentuk kontribusi masyarakat untuk mendukung pengelolaan kawasan ini.
“Kami ingin masyarakat bisa menikmati kebun raya ini dengan nyaman. Infrastruktur akan terus kami kembangkan agar aman dan nyaman bagi pengunjung,” katanya.
Rahmad berharap, Kebun Raya Balikpapan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar daerah. Bahkan, beberapa institusi menjadikan tempat ini sebagai lokasi studi banding terkait konservasi dan penelitian tanaman.
“Dengan segala potensi yang dimiliki, Kebun Raya Balikpapan akan terus kami kembangkan sebagai ikon kota, pusat edukasi, dan destinasi ekowisata unggulan,” tuturnya.(*/pr)