TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, hal ini bukan hanya bagi generasi penerus yang tinggal di perkotaan namun hingga ke pedalaman sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945 alinea ke IV yang berujung pada kesejahteraan rakyat. Salah satu upaya dalam mengurangi jumlah anak putus sekolah di perkampungan dengan membangun sekolah filial, sebagaimana pemukiman di Jalan poros Berau-Bulungan.
“Jadi sekolah filial ini dimaksudkan sebagai sekolah kelas jauh. Sekolah yang didirikan di luar sekolah inti baik karena keterbatasan bangku atau jarak sekolah yang jauh juga keterbatasan biaya. Namun sayangnya, Sekolah Dasar (SD) filial di pemukiman masuk bagian wilayah kampung Birang, atau Maluang atau bahkan inklud di Kelurahan Gunung Tabur tersebut memprihatinkan karena aktifitas belajar mengajarnya numpang dirumah warga setempat,” kata Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau, Agus Uriansyah di musrenbang di Kecamatan Gunung Tabur baru baru ini.
Padahal melalui sekolah filial tersebut, anak-anak di pemukiman itu dapat bersekolah tanpa harus menempuh jarak yang jauh dan berbahaya, dan tentunya akan mengurangi jumlah anak putus sekolah, ini juga dikarenakan bersekolah di sekolah filial adalah gratis, walaupun mutunya masih dibawah sekolah inti. Infinya lagi, jumlah murid di SD filial disana cukup lumayan, makanya dirinya meminta bisa menjadi perhatian banyak pihak khususnya Dinas Pendidikan (Disdik).
“Masukan ini diharapkan cepat mendapat tanggapan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis. Kita harus bisa melihat fakta dilapangan. Harap kondisi SD filial di pemukiman jalan poros Berau-Bulungan segera disolusikan ruang kelas untuk belajar murid disana. Mewujudkan hal itu kami rasa kalau dari segi anggaran tidak masalah, jadi untuk kita bisa memajukan sektor pendidikan tidak sekedar membangun fisik tapi juga Sumber Daya Manusi (SDM) nya jangan sampai ada anak putus sekolah sebelum mengenyam pendidikan 12 tahun,” imbuh Dewan satu satunya berasal dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu. (Adv/Nht)