Petugas ULTG Banjar melakukan pengujian tahanan pentanahan sistem proteksi petir menggunakan alat LCM II di Gardu Induk Cempaka sebagai bagian dari kegiatan pemeliharaan preventif.
BANJARBARU,Swarakaltim.com – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dan mewujudkan keadilan sosial melalui keandalan pasokan listrik, PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Banjarbaru melakukan pengukuran arus bocor (leakage current) pada sistem penangkal petir di Gardu Induk (GI) Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (8/5) ini menggunakan metode Leakage Current Monitor (LCM) sebagai bagian dari inspeksi preventif rutin untuk memastikan kinerja Lightning Arrester (LA) tetap optimal dalam melindungi peralatan dari sambaran petir.
Pengukuran dilakukan secara menyeluruh pada seluruh bay trafo dan bay line di GI Cempaka. Hasil pengukuran menunjukkan seluruh LA masih berada dalam batas arus bocor normal dan aman, sesuai dengan standar teknis PLN maupun pabrikan.
Petugas melakukan pengecekan surge counter pada arrester saluran untuk memastikan sistem proteksi petir berfungsi optimal dalam mengamankan peralatan kelistrikan dari lonjakan tegangan.
“Arus bocor yang meningkat signifikan dapat menjadi tanda awal degradasi isolasi di dalam LA. Jika tidak segera ditindaklanjuti, ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi proteksi dan berpotensi merusak peralatan lainnya,” ujar Hanif Arifiansyah, Manager Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Banjar.
Hanif juga menambahkan bahwa data hasil pengukuran akan menjadi bagian dari basis data pemeliharaan jangka panjang.
“Kami menggunakan data ini untuk memantau tren kondisi LA. Jika terlihat adanya peningkatan arus bocor secara progresif, akan segera kami evaluasi dan lakukan tindakan perbaikan atau penggantian,” jelasnya.
Manager UPT Banjarbaru, Akhmad Fauzan, mengapresiasi sinergi tim teknis dalam menjalankan kegiatan ini dengan baik.
“Pemeliharaan berbasis data seperti ini adalah kunci dalam memastikan sistem transmisi tetap andal, terutama saat menghadapi musim penghujan yang rawan gangguan petir,” terang Fauzan. “Kami terus berupaya menjaga seluruh sistem proteksi berjalan maksimal demi memberikan pelayanan kelistrikan yang aman dan berkelanjutan kepada masyarakat.”
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat Hari Lahir Pancasila, khususnya sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Akses terhadap listrik yang andal adalah hak seluruh masyarakat dan merupakan bagian dari keadilan sosial. Melalui langkah preventif ini, PLN menunjukkan komitmennya menjaga keandalan sistem transmisi hingga ke pelosok Kalimantan,” ungkap Riko.
Tim pemeliharaan melakukan pemeriksaan fisik dan koneksi sistem pentanahan pada Gardu Induk Cempaka untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dalam menghadapi musim hujan dan potensi sambaran petir.
Secara tidak langsung, Riko juga menegaskan bahwa keandalan kelistrikan bukan hanya berperan dalam sektor teknis, melainkan menjadi pondasi penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik.
“Kami ingin memastikan bahwa sistem transmisi yang kami operasikan dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Ini adalah wujud nyata pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kerja PLN sehari-hari,” pungkasnya.
PLN berkomitmen untuk terus menjalankan pemeliharaan preventif secara konsisten, guna memastikan sistem proteksi petir bekerja optimal dan mendukung kontinuitas pasokan listrik bagi seluruh pelanggan, terutama pada periode cuaca ekstrem seperti musim hujan.(Adv/Sis)