Pemkot Pastikan Akses Alternatif Pasca Penutupan Jalan Minyak

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com                 Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, membenarkan adanya rencana penutupan jalan yang berada di kawasan kilang Pertamina Kota Balikpapan. Rencana penutupan Jalan Yos Sudarso atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Minyak, kembali mencuat setelah PT Pertamina menyampaikan usulan tersebut kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)

Jalan yang menjadi jalur utama penghubung Balikpapan Kota dan Balikpapan Barat itu rencananya akan dialihkan ke jalur alternatif baru. Sebagai gantinya, Pertamina akan membangun jalan lingkar baru yang melewati kawasan Perumahan Pertamina agar tidak mengganggu arus transportasi warga.

“Pertamina menyampaikan keinginan untuk menutup Jalan Minyak, tapi mereka juga akan membuat jalan pengganti yang masuk ke dalam kawasan perumahan mereka. Sehingga sirkulasi kendaraan dari Balikpapan Kota ke Balikpapan Barat tetap berjalan lancar,” ujar Bagus saat dikonfirmasi pada (21/6/’25).

Rencana ini, kata Bagus, telah dibahas dalam Rapat Koordinasi bersama Pertamina yang digelar di Balai Kota Balikpapan, Kamis, 19 Juni 2025. Diperkirakan, dokumen perencanaan teknis atau Detail Engineering Design (DED) akan rampung pada tahun 2026, dan pembangunan jalan alternatif bisa dimulai pada 2027.

“Tahun depan targetnya DED selesai, dan 2027 mulai pembangunan. Nantinya jalur akan dialihkan ke atas, sesuai trase jalan baru,” tambahnya.

Selain membahas soal infrastruktur, pertemuan tersebut juga menyoroti pemanfaatan tenaga kerja lokal dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) maupun operasional kilang. Bagus menyebutkan, saat ini lebih dari 40 persen tenaga kerja di proyek RDMP berasal dari Balikpapan dan Kalimantan Timur. “Itu terus kita pantau, dan mereka (Pertamina) memberikan laporan secara berkala setiap 3 atau 6 bulan,” jelasnya.

Pertemuan juga membahas isu keterbatasan pasokan air baku untuk operasional kilang, khususnya dari Sungai Wain yang menjadi sumber utama kebutuhan air Pertamina. Kapasitas pasokan air saat ini mencapai 2.000 meter kubik per jam atau setara 555 liter per detik, masih di bawah kebutuhan ideal yang mencapai 1.000 liter per detik.

“Air dari Sungai Wain digunakan untuk keperluan kantor, kompleks perumahan Pertamina, dan juga sistem pendingin kilang. Ini penting sebagai langkah mitigasi jika terjadi kebakaran atau situasi darurat lainnya,” pungkas Bagus.(*/pr-pk2)

Loading

Bagikan: