SAMARINDA, Swarakaltim.com – Komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam mendukung program Swasembada Pangan Nasional mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Meski berstatus kota, Samarinda dinilai menunjukkan keseriusan luar biasa dalam mendorong peningkatan produksi pertanian, terutama padi.
Penilaian ini disampaikan Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan RI, Dr Inti Pertiwi Nashwari, saat bertemu Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun di Ruang VIP Anjungan Karangmumus, Kamis (24/3/2023).
“Kami beraudiensi dengan Wali Kota sebagai bagian dari program perluasan tanam padi dan optimasi lahan di Kaltim. Khususnya untuk Samarinda, ditargetkan optimasi lahan seluas 440 hektare,” ungkap Inti.
Ia menjelaskan bahwa langkah awal kegiatan ini dimulai dengan perbaikan saluran irigasi untuk menjamin suplai air sepanjang musim tanam. Selain itu, bantuan berupa alat dan mesin pertanian, benih unggul, pupuk, hingga pestisida akan diberikan secara bertahap.
“Untuk pascapanen, kami juga sudah siapkan skema kerja sama dengan Bulog. Diharapkan, frekuensi tanam bisa meningkat dari 1–2 kali menjadi 3 kali setahun, dan produktivitas naik dari 3 ton menjadi 5 ton per hektare,” tambahnya.
Wali Kota Andi Harun menyambut baik dukungan tersebut. Ia menegaskan bahwa isu ketahanan pangan menjadi fokus utama Pemkot Samarinda.
“Meskipun kami kota, semangat kami dalam membangun sektor pertanian tidak kalah dengan daerah pedesaan. Pemkot siap mendukung dari sisi infrastruktur dan pemberdayaan petani,” tegasnya.
Ia juga menyebut sedang menyiapkan lahan tambahan seluas 100 hektare di Samarinda Utara dan 50 hektare di Palaran, yang merupakan eks konsesi tambang, untuk pencetakan sawah baru.
Menanggapi hal itu, Dr Inti menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung proses tersebut, sejalan dengan visi menjadikan Samarinda sebagai kota yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan di sektor pangan.
Dengan kolaborasi antara pusat dan daerah, Samarinda diharapkan bisa berkontribusi lebih dalam mencapai kemandirian pangan nasional dan memperkuat ekonomi berbasis pertanian.(adv-kmf)