BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Walikota Balikpapan Rahmad Masud kembali menegaskan, pihaknya kini tengah menyusun langkah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penduduk di Balikpapan. Salah satunya telah berkomunikasi ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
”Salah satu syarat domisili penduduk di Balikpapan akan diberlakukan syarat jaminan domisili bagi pendatang yang masuk ke Kota Balikpapan. “Kami juga ingin kembalikan aturan yang telah diberlakukan ketika zaman Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid, ketika ingin masuk ke kota Balikpapan harus memiliki jaminan baik dari dalam perusahaan ataupun domisili, namun kalau tidak ada bisa dikembalikan ke daerahnya,” tegasnya.
Lanjut Rahmad,adapun tujuan syarat domisili ini, guna mengantisipasi adanya lonjakan jumlah penduduk sebagai dampak dari pemindahan ibu kota negara ke Kaltim,” tegasnya.
Rahmad mengaku, salah satu langkah mengantisipasi lonjakan penduduk adalah terus berkomunikasi ke Pemerintah Provinsi dan juga pemerintah pusat, terkait dukungan ke Kota Balikpapan itu infrastrukturnya. ”Salah satunya terkait peningkatan kondisi jalan yang ada untuk dilebarkan. Karena untuk jalan dari Pemerintah Kota sudah melakukan perbaikan,” ujarnya.
Diperkirakan 10 sampai 15 tahun terakhir Kota Balikpapan mengalami perkembangan cukup pesat baik pembangunan infrastruktur maupun pertambahan jumlah penduduk yang diperkirakan telah mencapai 1 juta jiwa lebih. “Memang berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Balikpapan, jumlah warga yang terdaftar sekitar 750 hingga 800 ribu jiwa, namun saya perkiraan jumlah penduduk yang melakukan aktivitas di Balikpapan telah mencapai 1 juta jiwa lebih,” tegas Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh.
Adapun pernyataan Abdulloh cukup berdasar sebab belakangan ini pertumbuhan permukiman penduduk. Serta angka pengguna kendaraan terus bertambah seiring dengan banyaknya proyek infrastruktur di Balikpapan dan Kaltim. “Jadi wajar kalau kota Balikpapan maceta. karena ciri kota besar seperti Balikpapan terjadi kemacetan. Belum dari pekerja RDMP Pertamina, juga pekerja luar lainnya yang tinggal di Balikpapan,” tutupnya. (”/pr)