BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Upaya penguatan Demokrasi serta memberikan pemahaman akan nilai -nilai Pancasila, UUD Negara RI 1945 serta bagaimana menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan memelihara, mempertahankan semangat Bhineka Tunggal Ika di sampaikan H. La Ode Nasir,SE Anggota DPRD Provinsi Kaltim (Kalimantan Timur) di hadapan masyarakat Balikpapan di Gedung LNC Pertokoan Sepinggan Pratama Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan Provinsi Kaltim Minggu,(26/1/25).
H. La Ode Nasir,SE Anggota DPRD Provinsi Kaltim dari Fraksi PKS ( Partai Keadilan Sejahtera) yang juga pendiri Halte Sedekah
LNC berserta istrinya Hj. Iim, S.Pdi Anggota DPRD Kota Balikpapan mengatakan, penguatan ini sebagai kewajiban warga negara RI apalagi sebagai wakil rakyat untuk saling mengingatkan. Agar keberadaan 4 pilar Demokrasi kita ini betul-betul terus di sampaikan ke generasi selanjutnya untuk di pedo mani sebagai dasar dalam berkehidupan masyarakat di NKRI.
Hadir sebagai narasa sumber dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Demokrasi anggota DPRD Provinsi Kaltim H. La Ode Nasir yaitu H.Teguh Puji Handoko,SST Ketua Bidang Kaderisasi PKS Kota Balikpapan, H. Ibnu Suroso Ketua DPC PKS Wilayah Kecamatan Balikpapan Barat.
Tokoh masyarakat, Agung Nugroho Ketua RT. 47 setempat, Mega Fariany Ferry pemandu acara dan Supriyati Ketua Garda SANTIKA PKS Balikpapan beserta anggota selaku pengamanan dalam kelancaran kegiatan.
H.Teguh Puji Handoko,SST dalam penyampaian materi pilar 4 mengingatkan sebagian warga negara kita harus menerima Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, menerima UUD (Undang-Undang Dasar) sebagai konstitusi tertinggi terhadap peraturan-peraturan yang ada di bawahnya. Kemudian NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan harga mati dimana bentuk negara kita adalah negara kesatuan RI.
Merupakan kesepakatan para pendiri negara kita. Selain itu kita negara yang memiliki wilayah yang luas dari Sabang sampai Merauke disatukan dalam satu semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu juga.
Sebagai dasar negara, Pancasila sebagai dasar Ideologi, merupakan pandangan hidup dimana setiap butir-butir Pancasila itu akan ada amal yang bisa dilakukan. Selain itu menjadi alat pemersatu Bangsa terdiri dari berbagai suku, berbagai daerah, berbagai bahasa sebagai mana yang di ikrarkan para pemuda dahulu tahun 1928.
“Kita sebagai muslim sangat familiar dengan Pancasila, dilihat dari aspek agama. Jika pendekatannya dari aspek tersebut akan menjadi modal untuk memotivasi kita untuk memahami Pancasila lebih jauh karena berkaitan erat dengan keyakinan yang kita miliki,” ujar Teguh.
Selanjutnya pencetus Pancasila itu adalah tiga tokoh besar merupakan pahlawan Nasional Indonesia yaitu Prof Muhammad Yamin, Dr Sutomo, Ir. Soekarno.
“Tokoh-tokoh ini lah yang merumuskan butir-butir Pancasila. Beliau berwawasan dan Islam, dilihat dari butir-butir Pancasila itu sangat pamiliar kan dengan kita sebagai seorang Muslim,” ujar Teguh.
Keutuhan Yang Mahasa Esa dalam Pancasila pertama Teguh mengatakan, merupakan pernyataan masyarakat Bangsa Indonesia akan kepercayaan dan ketuhanan nya pada Yang Maha Esa. Tercermin Seperti dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas, tentu kita sangat menerima Pancasila yang ke 1 itu.
Begitu pula sila-lainya dalam Pancasila di gambar Teguh ada dalam ayat-ayat di Al’quran. Disisi lain makna Pancasila ada pula seperti yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam khutbah.
Kemudian H. Ibnu Suroso dalam paparannya lebih mengingat dan memberikan gambaran bagaimana dalam mengamalkan 4 Pilar yang sudah di wujudkan dalam berkehidupan di masyarakat.
Kegiatan di akhiri dengan baca doa bersama, kuis tanya jawab 4 Pilar berhadiah dan berfoto bersama. (Sis)