Salah satu kegiatan untuk peningkatan Pustakawan
SAMARINDA, Swarakaltim.com – Besarnya peranan Pustakawan diantaranya dalam pembinaan literasi termasuk membangun kesadaran minat baca, menuntut untuk menghadirkan tenaga Pustakawan di Bumi Etam Kalimantan Timur.
Dimana saat ini keberadaan Pustakawan dirasakan masih minim, baru memiliki 180 Pustakawan dari jumlah perpustakaan di Kaltim sebanyak 2.775 perpustakaan.
“Pustakawan di Kaltim jumlahnya baru 180 dari total 2.775 perpustakaan. Jadi kekosongan jumlah Pustakawan itu kita mengangkat tenaga teknis pengelola perpustakaan. Ini bisa PNS dan bisa non PNS. Jadi mereka inilah yang akan mengelola perpustakaan sekolah, perpustakaan desa dan lainnya,” ungkap Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Provinsi Kaltim, Taufik kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (8/8/2023).
Menurut Taufik, peran pustakawan dalam pembinaan literasi sebagai sarana untuk membangkitkan kesadaran akan membaca. Sebagai negara berkembang, Indonesia salah satu negara yang memiliki kesadaran membaca yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari fenomena pemandangan dalam kehidupan sehari-hari.
“Disinilah pentingnya peran Pustakawan untuk meningkatkan minat membaca termasuk pula tenaga teknis pengelola perpustakaan yang terus kita tingkatkan pengetahuan dan skillnya dalam pengelolaan perpustakaan sebagai tenaga pengganti Pustakawan karena untuk mengisi kekosongan Pustakawan,” katanya.
Adapun usaha yang dilakukan Pustakawan dalam meningkatkan minat baca adalah menambah koleksi, mengenalkan buku, menata ruang perpustakaan dan hal-hal kreatif lainnya.
Pustakawan juga harus mampu memberikan pelayanan dengan ramah kepada pemustaka saat proses peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan. Selain itu, Pustakawan ini sangat dianggap penting oleh pemustaka selain mengolah buku, juga berperan penting terhadap suasana dan memberikan kenyamanan kepada pemustaka.
“Seorang pustakawan tidak usah merasa rendah diri, kita justru harus yakin dan semakin percaya diri, dengan membaca kita melahirkan anak-anak kreatif dan percaya diri. Begitu pula dengan tenaga pengelola perpustakaan,” pungkasnya.(adv-dpk kaltim/dho)